Berita

wapres boediono/ist

Jubir Boediono: Selama Saya Kenal, Beliau Tidak Pernah Marah

KAMIS, 14 JULI 2011 | 13:25 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Wakil Presiden Boediono dikabarkan marah-marah dan menginstruksikan Menteri Pendidikan, Muhammad Nuh, untuk mengirimkan surat ke seluruh rektor di Indonesia agar tidak membuka ruang diskusi kelompok yang mengkritik kebijakannya di kampus-kampus.

Tuduhan itu disampaikan Sekjen Asosiasi Pembayar Pajak Indonesia (APPI), Sasmito Hadinegoro. Saat ini, kata Sasmito, sekelompok masyarakat sedang melakukan roadshow ke beberapa kampus. Yang sudah digelar diantaranya di Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta dan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. Kelompok ini anti pada Boediono dan Sri Mulyani yang dianggap gagal dalam pengelolaan keuangan negara.

Terakhir, kelompok ini menggelar seminar di Universitas Barwijaya Malang (Senin, 11/7). Sayang, lanjut Sasmito, seminar yang juga difasilitasi oleh pihak rektorat ini membuat Boediono geram dan marah.


"Informasi yang saya dapat dari sumber A-1 dan layak dipercaya, Boediono marah dan memerintahkan Menteri Pendidikan Muhammad Nuh untuk mengirim surat ke semua rektor agar menolak dan menghentikan roadshow kami,"  kata Sasmito.

Menanggapi informasi A-1 dari Sasmito itu, Jurubicara Boediono, Yopie Hidayat, langsung tertawa kemudian membantah.
 
"Pertama, sepanjang saya kenal, Pak Boediono tidak pernah marah. Sepanjang saya mengenal Pak Boediono, dia tidak pernah marah apalagi pada orang yang Beliau yang tidak kenal sama sekali," kata Yopie saat dihubungi Rakyat Merdeka Online sesaat lalu (Kamis, 14/7).

"Itu kabar bohong, tidak ada wujudnya. Marah saja tidak pernah apalagi instruksikan menteri hentikan kegiatan," tegasnya lagi.

Yopie meyakinkan bahwa Boediono tidak pernah bermasalah dengan demokrasi. Mantan Gubernur Bank Indonesia itu juga tidak pernah menghambat kegiatan kelompok masyarakat yang kontra pada kebijakan-kebijakannya.

"Ini negara merdeka. Selama ini dia tidak pernah melarang orang. Dia tidak pernah instruksikan apapun untuk menghentikan kegiatan apa-apa," tutupnya.[ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya