Berita

leo batubara/ist

Mengapa Presiden SBY Justru Menambah Masalah Bangsa?

SELASA, 12 JULI 2011 | 13:45 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono perlu diajari cara menyelesaikan sengketa dengan pers agar tidak malah menambah persoalan.

"Presiden perlu diingatkan bahwa kalau ada media yang dianggap, katakanlah mendiskreditkan dan salah, hendaknya diberitahu media mana yang salah. Jangan menggeneralisir," ujar mantan Wakil Ketua Dewan Pers, Sabam Leo Batubara, kepada Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Selasa, 12/1).
 
Leo meminta SBY melakukan pendekatan yang memecahkan masalah. Solusinya ada dua macam. Pertama, surati media yang dianggap telah melanggar UU Pers karena mendiskreditkan pemerintah, menzolimi, tidak berimbang, dan minta media tersebut melayani hak jawab.


Cara kedua, Presiden meminta Dewan Pers campur tangan dalam sengketa, agar Dewan Pers memanggil media massa itu.

"Jangan semua media dianggap bersalah, SBY harus diingatkan itu," tegasnya.

Sedangkan, soal pemberitaan yang menyebar pesan Blackberry (BBM) dari orang yang diyakini media massa adalah Muhammad Nazruddin, Leo menegaskan, penggunaan pesan singkat atau BBM sebagai sumber berita itu tidaklah melanggar kode etik.

"Jadi, media itu tugasnya mencari, memiliki memperoleh, menyimpan dan mengelola dan menyebarkan informasi untuk penuhi keinginan rakyat untuk tahu. Dan menurut kode etik, hak itu digunakan kalau ada sumbernya. BBM itu salah satu sumber. Media mengutip karena yakin bahwa pengirim BBM itu Nazaruddin," jelasnya.

Tapi, tidak cukup sampai disitu. Supaya media massa tidak melanggar kode etik pers, media massa harus memberikan panggung verifikasi dan uji kebenaran kepada nama-nama yang disebut dalam BBM Nazaruddin itu.

"Memang saya lihat ada pelanggaran kode etik yang dilakukan salah satu media cetak karena isi beritanya penuh hanya bersumber dari Nazaruddin tanpa uji kebenaran informasi. Kalau ada tuduhan uang korupsi diberikan pada si A, B dan C, maka harus konfirmasi ke A, B dan C, tentang pendapat mereka. Itu namanya diverifikasi. Tapi saya tahu ada media yang tidak begitu. Tapi tidak semua media melanggar kode etiknya. Karena itu Presiden jangan generalisir," ungkap Leo.

Artinya, masih kata Leo, penyikapan Presiden yang salah malah menjadi part of the problem.

"Bangsa kita ini sudah lelah dihadapkan banyak masalah. Bahwa ada masalah pemberitaan yang merugikan presiden dan kelompoknya, janganlah selesaikan dengan menambah persoalan. Kalau menuduh semua insan pers salah, itu namanya nambah persoalan," tandas Leo.[ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya