Berita

nazaruddin/ist

Nazaruddin Dibisiki Sebelum Kabur dari Singapura?

SABTU, 09 JULI 2011 | 10:43 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Menteri Hukum dan HAM, Patrialis Akbar, mengatakan, pihak imigrasi belum bisa mendeteksi keberadaan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin. Sehubungan dengan itu menurutnya, pihaknya akan mengirimkan Dirjen Imigrasi Bambang Irawan ke Singapura.

Menurut anggota Komisi III DPR dari Fraksi Gerindra, Martin Hutabarat, pengiriman orang itu terlambat karena Singapura sudah tidak memberikan atensinya. Sebab pemerintah tidak menunjukkan keseriusan dari awal.

"Sebenarnya kalau aparat penegak hukum menunjukkan keseriusan pasti Singapura akan memberi perhatian. Pasti singapura khawatir Nazaruddin akan timbulkan hubungan tidak baik dengan Indonesia, karena kita dan Singapura punya sejarah baik dalam kerjasama militer dan lainnya," ujar Martin dalam Polemik Trijaya Network bertajuk "Kepak Si Burung Nazar" di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (9/7)


Martin menduga kuat, sewaktu Nazaruddin masih berdiam di Singapura, aparat setempat mengetahui persis dimana Nazaruddin tinggal, dan pada saat yang pas, ketika Presiden RI sudah turun tangan, aparat Singapura memberi tahu satu hal pada Nazaruddin.

"Pemerintah Singapura memberi tahu Nazaruddin bahwa mereka tidak bisa melindungi lagi. 'Kalau Presiden sudah turun, kami pasti akan bekerjasama untuk menangkap saudara'. Saya yakin betul aparat Singapura menyatakan itu pada Nazaruddin," tegasnya.

Di sisi lain Martin menambahkan, kalau Interpol sudah terlibat dalam pencarian Nazaruddin, akan sulit sekali bagi Nazaruddin untuk berkeliaran  apabila dia hanya memiliki satu paspor.

"Saya duga apa yang dikatakan petinggi Demokrat bahwa dia punya tiga paspor, yang diketahui Demokrat, itu bisa mempermudah seseorang. Kasus ini mengingatkan saya pada kasus Gayus bahwa begitu mudahnya imigrasi membuat paspor palsu. Saya kira maslah paspor ini perlu diteliti imigrasi," tegasnya.

Martin melanjutkan, ketika Singapura tak bisa melindungi Nazaruddin lagi, maka ada kemungkinan politisi Demokrat itu mencari negara lain yang tidak punya perjanjian ekstradisi dengan Indonesia atau negara lain yang dianggap aman.
 
"Biasanya lari ke Hong Kong. Atau di Malaysia yang punya komunitas 15 persen yang mirip dengan saudara Nazaruddin," tandasnya.[ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya