Berita

ramadhan pohan

KISRUH DEMOKRAT

Wasekjen Blank Soal Isu Mendongkel Anas

Rakor Demokrat Bukan KLB
JUMAT, 08 JULI 2011 | 19:43 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat, Ramadhan Pohan, menegaskan perkubuan di dalam partainya sudah selesai sedetik setelah Anas Urbaningrum terpilih jadi Ketua Umum.

Hal itu dikatakan anggota Komisi II DPR itu menanggapi pemberitaan isu perpecahan di antara petinggi Demokrat, yang merongrong kepemimpinan Anas Urbaningrum. Dari penulusuran di tubuh partai itu diperoleh informasi yang mengatakan bahkan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Marzuki Alie menyarankan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono segera mengambil tindakan untuk menyelamatkan partai dari kegagalan manajemen dan kepemimpinan.

"Saya tidak paham isu itu dan kalau mau dicatat, masalah perkubuan itu sudah selesai begitu Anas terpilih. Maka pada detik itu kubu hilang dan saya enggak tahu tentang isu yang disampaikan, soal kebenarannya dan ketidakbenarannya benar-benar saya tidak tahu, saya benar-benar blank. Saya tidak mau menjawab yang tidak pasti," ujar Ramadhan Pohan kepada Rakyat Merdeka Online, Jumat (8/7).


Dia mengaku sama sekali tidak menangkap suasana yang ganjil dalam aktivitas para pengurus partai sehari-hari. Rapat-rapat dan pertemuan berjalan seperti biasa.

"Saya sendiri komunikasi dengan Cak Anas sebagai Ketum minimal sehari sekali. Pasti kita ada komunikasi, BBM-an pasti itu dan berjalan normal saja, tidak ada maslah. Tapi tidak tahu ya dengan orang lain," ucapnya.
 
Dia membenarkan Demokrat akan melangsungkan Rapat Koordinasi pada 23-24 Juli nanti. Tapi dia tegaskan, agenda itu bukanlah sesuatu yang mendadak karena bersifat rutin tahunan, apalagi akan dibelokkan menjadi Kongres Luar Biasa. Setahunya, tidak ada agenda khusus yang akan dibahas dalam Rakor.

"Rakor itu membahas konsolidasi Demokrat, itu sebuah hal rutin sesuai tuntutan dari AD/ART, setahun sekali dan itu hal lumrah. Bahkan rencananya digelar Februari lalu tapi karena ada dinamika di DPR jadi tertunda terus," katanya.

Apakah juga akan membahas isu perpecahan internal dan kasus Nazaruddin?

"Saya yakin tidak akan ada pembahasan khusus itu. Paling rencana strategis nasional diterjemahkan secara regional, di tingkat dua. Dan kemudian kader Demokrat di DPR apa yang bisa dilakukan untuk mendekatkan diri dengan konstituen," tutupnya.[ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya