Berita

nazaruddin-anas/ist

Tinggal Punya Nyawa, Lebih Mantap kalau Nazaruddin Tembakkan Semua Peluru

SENIN, 04 JULI 2011 | 16:29 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Benarkah nyawa buronan kasus korupsi, Muhammad Nazaruddin, saat ini sedang terancam? Terlepas dari benar tidaknya data aliran uang haram yang diumbar eks Bendahara Umum Partai Demokrat itu dari tempat persembunyiannya, tentu saja membuat panas hati para kader Partai Demokrat. Nama beberapa kader penting partai diserangnya. Apalagi, Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, ikut jadi sasaran tembak. Harga diri partai remuk.

Direktur Eksekutif Komite Pemantau dan Pemberdayaan Parlemen Indonesia (KP3I), Tom Pasaribu, salah satu yang meyakini nyawa Nazaruddin terancam. Kesaksiannya tentang perilaku korup para petinggi Demokrat bukan sesuatu yang sepele karena menyangkut keterlibatan Demokrat dalam permainan APBN. Menurut Tom, karena sudah kepalang basah, satu-satunya cara agar Nazaruddin aman adalah membuka semua borok korupsi yang diketahuinya kepada publik.

"Agar Nazaruddin selamat sebaiknya data-data yang dia pegang saat ini harus dipublikasikan kepada masyarakat Indonesia sehingga posisi Nazaruddin aman, sebab kalau data yang dia miliki tidak segera dipublikasi secepatnya, akan lebih mudah untuk menghabisi Nazaruddin," kata Tom Pasaribu kepada Rakyat Merdeka Online, Senin (4/7).


Jika data-data korupsi telah beredar, kata Tom, tentu orang-orang yang terlibat takut mencelakakan atau melenyapkan Nazaruddin karena sangkaan pasti mengarah pada mereka.

"Dibuka dari Singapura saja, datanya itu harus berupa tulisan, bukti-bukti kwitansi atau copy rekening banknya kalau dia mau aman. Sebab semakin lama dia membuka kepada publik semakin terancam posisinya, dan kalau dia kembali keamanannya tidak terjamin," terangnya.

Tom juga yakin, dalam kasus proyek Wisma Atlet SEA Games di Palembang, sebenarnya keterlibatan Nazaruddin tidak terlalu besar, istilahnya, hanya berperan sebagai pengumpul dana. Justru kasus korupsi Nazaruddin yang paling nyata adalah dalam kasus korupsi proyek di Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pendidikan Nasional. Wajar saja Nazaruddin berang karena dia dijadikan tersangka dalam kasus dimana perannya tidak terlalu substantif.

"Penanganan kasus Sesmenpora itu awalnya spekulasi KPK saja. Awalnya KPK menangani korupsi di Kementerian Kesehatan dan peran Nazaruddin jelas disitu. Entah kenapa, mungkin dengan maksud membiaskan kasus, KPK mengarah ke Kemenpora. Dua kasus ini sadap menyadap. Tapi, orang-orangnya itu-itu juga, seperti Mindo (Rosa) itu ada. Dan KPK tidak sengaja menemukan di situ (kasus Sesmenpora) ada juga Nazaruddin dan Demokrat," ujarnya.

Selain itu, Tom Pasaribu mengaku lebih mempercayai "nyanyian" Nazaruddin mengandung kebenaran. Hal itu karena secara karir politik dan nama baik, tidak ada lagi yang bisa diperjuangkan Nazaruddin selain mendapatkan keadilan dengan menyeret rekan-rekannya yang terlibat korupsi masuk ke dalam penjara.

"Saya lebih yakin Nazaruddin sekarang. Karena dia secara karier politik sudah mati, nama baiknya sudah mati, cuma nyawa yang tinggal sama dia," pungkas Tom.[ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya