Berita

nazaruddin-anas urbaningrum/rm

Siapa Mau Jamin Keselamatan Nazaruddin?

SENIN, 04 JULI 2011 | 12:42 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Benar kalau Nazaruddin bisa dijemput paksa untuk kembali ke Indonesia atau ditangkap menggunakan red notice meskipun cara ini belum pernah berhasil. Atau, Nazaruddin dapat dipulangkan menggunakan kerjasama diplomatik.

Tapi, menurut Koordinator Indonesian Crime Analyst Forum (ICAF), Mustofa B. Nahrawardaya, satu pertanyaan penting harus dijawab terlebih dahulu. Siapa yang bisa menjamin keselamatan Nazaruddin sesampainya tersangka korupsi itu di Indonesia?

"Tidak ada yang bisa menjamin keselamatannya. Baik pulang ke Indonesia maupun tetap berada di Singapura atau mau lari ke manapun, Nazaruddin telanjur bongkar-bongkar dari Singapura soal keterlibatan para petinggi Partai Demokrat dan juga ring satu istana," ujar Mustofa kepada Rakyat Merdeka Online, Senin (4/7).


Dia menduga, instruksi dari Presiden kepada aparat hukum untuk segera memulangkan Nazaruddin adalah akibat pengakuan demi pengakuan yang mengejutkan dari Nazaruddin.

"Saya mengkhawatirkan, dimanapun keberadaan Nazaruddin tetap saja riskan atas keselamatan jiwanya. Untuk itu, harus ada lembaga yang menyatakan menjamin keselamatan jiwa Nazaruddin sebelum dipulangkan," terangnya.

Sudah tak bisa disangkal menurutnya bahwa Nazaruddin punya banyak musuh, tidak hanya di KPK dan polisi tapi juga kemungkinan musuh terberatnya adalah teman-temannya sendiri di partai yang mulai berbalik arah untuk cari aman masing-masing. Bagaimanapun, posisi Nazaruddin saat menjabat Bendahara Umum telah membentuk sistem bahwa dirinya menguasai semua informasi terpenting di dalam partai berlambang mercy itu.

"Saya yakin, sebuah rencana telah disiapkan Partai Demokrat untuk menyanggah apabila yang bersangkutan benar-benar dipulangkan, meskipun kemungkinan itu kecil karena Presiden SBY tak mau kecipratan malunya apabila yang bersangkutan benar-benar membongkar aliran dana yang sebenarnya di depan penyidik KPK," terangnya.[ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya