Berita

zainal bintang/ist

Mengapa Para Menteri Tidak Menghormati SBY?

SENIN, 27 JUNI 2011 | 12:50 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Partai Demokrat menyebut hasil riset Lingkaran Survei Indonesia yang memojokkan Demokrat dan SBY tidak fair, tendensius, dan didramatisir. Secara tidak langsung survei LSI terkesan pesanan  lawan politik terkuat SBY.

Politisi senior Zainal Bintang menyatakan, perlawanan Demokrat yang menyerang balik LSI pasti upaya mengalihkan persoalan utama ke masalah lain.

"LSI memakai potretnya sendiri. Dan siapapun yang memotret dengan kamera masing-masing pasti akan mendapat hal sama. Kekecewaan pada SBY-Boediono adalah situasi umum," kata Bintang kepada Rakyat Merdeka Online, Senin pagi (27/6).


Dua kasus terakhir yang memerosotkan kepercayaan masyarakat pada SBY dan Demokrat, seperti diungkapkan LSI, adalah perkara korupsi yang melilit mantan Bendum Demokrat, Muhammad Nazaruddin dan pemancungan terhadap TKW Indonesia, Ruyati, di Arab Saudi. Dalam banyak kasus, SBY tidak berani menindak tegas menteri-menterinya atau kader-kadernya yang mbalelo.

"Jadi, hasil riset LSI yang mengatakan citra SBY menurun memang terjadi akibat kesalahan SBY sendiri," yakinnya.

Bintang sadari bahwa ada lembaga-lembaga riset yang bekerja mengikuti pesanan.

"Tapi LSI dan orang seperti Denny JA saya pikir mereka kredibel dan teruji. Tidak ada untungnya bagi mereka untuk merusak citra mereka dengan mengikuti pesanan tokoh tertentu," tegasnya.

Bintang mengatakan, gaya kepemimpinan SBY yang terlalu kompromis atau permisif tidak hanya berakibat pada kebencian masyarakat tapi juga mempermalukan institusi angkatan bersenjata RI darimana dia berasal dan dibesarkan. Sejatinya jebolan petinggi TNI harus memiliki karakter yang jauh dari ketidaktegasan.

"Kalau saya pelajari sejarah singkatnya memang SBY tidak lama memegang jabatan strategis sebagai komandan di lapangan, dia hanya beberapa bulan menjabat Pangdam Sriwijaya. Jadi mentalnya bukan tegas, gagah, berani ambil keputusan. Dan dia mempermalukan ABRI," ucap wartawan senior ini.

Hal itu pula yang membuat SBY seringkali jadi bumper bagi para bawahannya di kabinet karena para menteri itu tidak lagi menghargai kepemimpinan SBY yang lemah.

"Karena tidak punya nilai lebih, menterinya jadi tidak respek sama dia," pungkasnya.[ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya