Berita

YAHUDI INDONESIA

Benjamin Ketang dan Unggun Dahana Cuma Jalankan Tugas

KAMIS, 19 MEI 2011 | 12:45 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Sosok Benjamin Ketang, aslinya bernama Nur Hamid, yang menggagas perayaan hari lahirnya negara Israel di Indonesia akhir pekan lalu, mungkin telah menjadi musuh utama para penentang zionisme Israel di Tanah Air serta lawan dari kelompok yang masih mencampuradukkan Yahudi dengan paham zionis.  

Dari berbagai informasi mengenai Ben Ketang diketahui bahwa awalnya dia adalah kader muda Nahdlatul Ulama dan aktif di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Dia menyelesaikan studi dalam program master di Israel dan terkahir menjabat Direktur Eksekutif Indonesia-Israel Public Affairs Committee (IIPAC).

Wakil Ketua Komisi I DPR, TB Hasanuddin, mengakui sempat mengenal Ben sebelum sosok pro-Israel itu mencuat di media massa.  "Saya diskusi dengan Ben Ketang, teman saya juga dulu. Saya dulu mengenal dia sebagai orang biasa, pemuda yang dikenalkan, lalu beberapa kali minum bareng. Tapi saya tidak tahu sampai sejauh itu profesinya," aku TB kepada Rakyat Merdeka Online, Kamis (19/5).

Dalam sebuah acara diskusi yang mengangkat polemik seputar hubungan diplomatik Indonesia-Israel baru-baru ini, TB bertemu lagi dengan Ben. Saat itu TB sempat menanyakan apa motivasi Ben menggelar hari ulangtahun Israel di Puncak, Jawa Barat pada 14 Mei lalu.   

"Saat itu yang saya tanyakan langsung ke dia, pesanan dari siapa acara perayaan itu. Atau dia hanya cari sensasi atau memang ada operasi intelijen Israel di balik itu. Saya tidak dapat jawaban, dia hanya senyum-senyum saja. Saya cuma pesan, ya hati-hatilah ke dia," ungkap TB lagi.

Selaku pengamat intelijen keamanan, TB memandang ada yang ditutupi dari ide perayaan HUT Israel itu. Kemungkinannya, operasi intelijen untuk mengetes lapangan.

"Test case untuk pelan-pelan mendapat pengakuan keberadaan Isarel di Indonesia. pelan-pelan, mulai dari yang kecil, seperti perayaan hari lahir," terangnya.

"Ulang tahun negara sahabat yang baik ke kita saja tidak pernah ada, seperti HUT Brunai, apa pernah kita rayakan? Mereka itu untuk ikuti upacara 17-an di kelurahan atau kecamatannya saja belum tentu datang kalau diundang," imbuhnya lagi sambil tertawa.

TB menambahkan keyakinannya, Ben Ketang dan Unggun Dahan selaku "humas" agenda kontroversial itu hanya melaksanakan tugas dari pihak lain.

"Saya yakin dua orang ini hanya orang yang melaksanakan tugas dari orang di belakang itu. Tapi saya akui, saya sendiri belum tahu siapa. Tujuannya agar Israel pelan-pelan diterima. Caranya membuka perdebatan, timbulkan pro kontra, sederhana," urai TB.

TB secara pribadi menganggap upaya semacam itu akan mendapat penolakan kuat dari publik dalam negeri karena Israel adalah negara yang tidak terlalu menguntungkan untuk dijadikan rekan bilateral. Selain itu adalah soal penjajahan Israel atas bangsa Palestina.

"Membuka hubungan dagang itu harus mengandung kepentingan nasional kita. Dengan Israel itu tidak terlalu menguntungkan. Profit politik dan ekonomi tidak ada," tandasnya.[ald]


Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

UPDATE

Denny Indrayana Ingatkan Konsekuensi Putusan MKMK dalam Kasus Arsul Sani

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:30

HAPPI Dorong Regulasi Sempadan Pantai Naik Jadi PP

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:22

Pembentukan Raperda Penyelenggaraan Pasar Libatkan Masyarakat

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:04

Ijazah Asli Jokowi Sama seperti Postingan Dian Sandi

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:38

Inovasi Jadi Kunci Hadapi Masalah Narkoba

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:12

DPR: Jangan Kasih Ruang Pelaku Ujaran Kebencian!

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:06

Korban Meninggal Banjir Sumatera Jadi 1.030 Jiwa, 206 Hilang

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

Bencana Sumatera, Telaah Konstitusi dan Sustainability

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

PB HMI Tegaskan Putusan PTUN terkait Suhartoyo Wajib Ditaati

Senin, 15 Desember 2025 | 23:10

Yaqut Cholil Masih Saja Diagendakan Diperiksa KPK

Senin, 15 Desember 2025 | 23:07

Selengkapnya