Berita

Munadi: Densus 99 Disiapkan untuk Pantau ‘Islam Teroris’

MINGGU, 01 MEI 2011 | 14:05 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

RMOL. Aksi terorisme beberapa waktu belakangan ini telah menyadarkan masyarakat bahwa ancaman laten terhadap NKRI masih hidup dan bahkan tumbuh subur di tengah masyarakat.

Sebuah detasemen khusus baru-baru ini didirikan oleh GP Ansor, organisasi pemuda Nahdlatul Ulama, untuk memantau aktivitas jaringan teroris. Angka 99 yang mengikuti kata Densus merujuk pada jumlah nama Tuhan atau asmaul husna.

Menurut Munadi Herlambang, salah seorang anggota pimpinan pusat GP Ansor, selain memantau, Densus 99 juga menjalin hubungan dengan organisasi pemuda dan aparat penegak hukum. Hubungan dengan aparat penegak hukum penting dilakukan, karena bagaimana pun kepolisianlah yang memiliki otoritas untuk melakukan penangkapan dan penahanan.

Pembentukan Densus 99 ini, kata salah seorang pengurus DPP Partai Demokrat ini, didasarkan pada pemikiran bahwa seluruh elemen masyarakat bertanggung jawab dan harus terlibat dalam upaya untuk mencegah perkembangan jaringan terorisme.

NU dan Muhammadiyah adalah dua organisasi umat Muslim terbesar di Indonesia yang memiliki peran begitu besar pada masa-masa pembentukan Republik Indonesia. Karena itu, masih menurut Munadi, aspek historis ini juga penting diperhatikan oleh organisasi pemuda di bawah NU dan Muhammadiyah untuk saling bahu membahu dalam menghadapi gerakan kelompok teroris.

Jaringan terorisme yang menggunakan embel-embel Islam, sebutnya lagu, bukan hanya NII ataupun NII KW 9. Masih banyak kelompok Islam ideologis berukuran kecil yang beranggotakan 15 sampai 50 orang dengan kegiatan mirip teroris. Gerakan ini muncul dari alumnus Timur tengah dan biasanya dikomandani kiai-kiai muda eks Timur Tengah.

“Tentunya NU dan Muhamadiyah merasa gerah dengan adanya gerakan Islam radikal yang sudah masuk di negara kita. Ibarat kata, NU, Muhamadiyah dan organisasi Islam moderat lainnya yang membangun bangsa ini, tetapi terorisme ini yang menghancurkannya,” ujar Munadi kepada Rakyat Merdeka Online, Minggu siang (24/4).

Kembali ke Densus 99, Munadi mengatakan, identifikasi gerakan radikal dan jaringan terorisme ini dapat dilakukan dengan men-scanning paham Dinul Islam ala teroris, lalu tafsir versi mereka atas ayat-ayat Al Quran dan hadist, uang penyucian jiwa, infaq bulanan, adanya qiradh tanpa nisbah yang jelas, dan sebagainya. [guh]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya