Berita

ilustrasi

Kisah Anggota DPR yang Bertemu Keluarga di Rusia

KAMIS, 28 APRIL 2011 | 09:39 WIB | LAPORAN:

RMOL. Dadoes Soemarwanto, seorang dari lima anggota Komisi Komisi I DPR yang melakukan kunjungan kerja ke Rusia, mendapat kejutan dari Duta Besar Indonesia untuk Rusia, Hamid Awaluddin.

Pasalnya, ditengah-tengah kunjungan itu Dubes Hamid mempertemukan Dadoes dengan saudaranya yang belum pernah ia temui sebelumnya. Jadilah kunjungan itu jadi ajang reuni keluarga ini.

Demikian diceritakan M. Aji Surya, Counsellor KBRI Moskow dalam rilisnya kepada Rakyat Merdeka Online.


Kejadiannya pada Senin petang kemarin (25/4), saat rombongan anggota Dewan itu berkunjung ke Kantor KBRI Moskow. Pada saat di KBRI, sesaat setelah dipanggil Dubes Hamid, Nyonya Ami Intoyo yang mengenakan baju panjang warna hitam dan syal merah, langsung keluar dari gedung KBRI Moskow dengan jalan yang tartatih menopang tubuhnya yang terlihat ringkih dan tua.

Ia ditemani seorang saudaranya yang juga tidak pernah pulang ke Indonesia. Begitu bertemu, ketiganya berdekapan erat ditengah tepuk tangan meriah para anggota DPR Komisi Satu bersama masyarakat Indonesia di kota Moskow.

"Saya tidak mampu menahan rasa haru dan syukur saya. Akhirnya saya bertemu dengan kakak sepupu yang selama ini hanya ada dalam impian. Terima kasih Pak Dubes, terima kasih staf KBRI yang mengusahakan pertemuan ini," ujar Dadoes, yang juga politisi PDI Perjuangan ini, sambil berlinang airmata.

Dadoes bercerita, selama ini dirinya hanya sering mendengar cerita keluarga kakak Bapaknya, Prof. Dr. Intoyo yang tidak pernah pulang ke Tanah Air sejak kepergiannya ke Uni Soviet pada tahun 1956. Waktu itu, almarhum Intoyo yang menjadi penasehat Presiden ditugaskan oleh Presiden Soekarno untuk mengajar Bahasa Indonesia di Moscow Institute of International Relations. Ia kemudian “tidak bisa” kembali ke Indonesia karena terhalang pertikaian politik bilateral akibat percaturan perang dingin di tingkat global.

"Kami selalu dekat dalam hati saja," imbuhnya.

Memang, sampai kematian menjemput Intoyo pada tahun 1971 atau bahkan hingga sekarang, mereka entah mengapa tidak pernah kembali ke Indonesia. Bisa jadi banyak masalah teknis yang menghambatnya meski saat ini secara politis sudah tidak ada kendala. Karena itu, kini Nyonya Intoyo-lah satu-satunya harapan pertemuan puncak antara Dadoes dan keluarga Intoyo yang telah menjadi warga Rusia tersebut.

Dubes RI Moskow mengatakan, sejak kedatangannya di Moskow 2,5 tahun yang lalu, berusaha keras untuk melakukan pendekatan terhadap para eks mahasiswa ikatan dinas (Eks Mahid) yang semuanya telah menjadi warga Rusia. Upayanya ini terus dilakukan, antara lain, dalam bentuk mempertemuan banyak keluarga yang telah terpisah oleh sekat-sekat politik perang dingin. Sebelum ini, eks Mahid Dr. Soekirno dipertemukan dengan keluarganya di Jakarta.

"Harus diakui, Profesor Intoyo punya jasa bagi Indonesia. Kita harus tetap memberikan penghormatan kepada almarhum dan keluarganya yang saat ini di Rusia dalam berbagai bentuk. Dan saya ikut bahagia bahwa hari ini ada kehangatan reuni keluarga," ujar Hamid Awaludin.[zul]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya