Berita

sby/ist

Partai Koalisi yang Melanggar Kontrak Harus 'Angkat Koper' Sendiri

SELASA, 19 APRIL 2011 | 23:26 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

RMOL. Kontrak koalisi baru yang disodorkan SBY dan sudah disepakati partai koalisi beberapa hari lalu, tidak mempersempit ruang gerak masing-masing partai dalam menjalankan kewenangannya di parlemen. Draf yang disusun SBY sebagai ketua Setgab koalisi, sepenuhnya didasarkan atas suasana kebatinan untuk menciptakan hubungan yang baik antara parlemen dan pemerintah.

"Presiden SBY pasti sudah mempertimbangkan setiap butir draf koalisi. Draf itu disusun agar terjadi suasana yang kondusif antara eksekuitif dan legislatif," ujar Farhan Effendy, Ketua Umum Benteng Kedaulatan, salah satu ormas pendukung SBY, saat berbincang dengan Rakyat Merdeka Online, di Jakarta, Selasa malam (19/4).

Draf kontrak koalisi yang baru hanya untuk menegaskan kembali komitmen partai koalisi. Penegasan ulang diperlukan karena selama ini anggota partai koalisi berjalan sendiri-sendiri dan cenderung berlawanan terhadap pemerintah. Selama ini partai koalisi cenderung ingin menurunkan popularitas SBY.


Bahkan, sambungnya, ada salah satu partai peserta koalisi yang selalu mencitrakan kepada rakyat bahwa partainyalah yang paling berjuang membela rakyat.

"Selama ini koalisi sudah tidak sejalan, makanya perlu ada kontrak baru agar partai tidak bisa macam-macam lagi," katanya.

Ia menambahkan, karena partai koalisi sudah menyepakati kontrak baru, maka kedepan partai koalisi yang jelas-jelas melanggar butir kesepakatan, sebaiknya langsung 'mengangkat koper' alias keluar dari koalisi. Itulah bentuk komitmen kongkrit yang seharusnya dimiliki partai anggota koalisi.

"Jadi tidak perlu dikeluarkan oleh SBY. Partai yang melanggar harus sadar dan langsung mengundur dari koalisi saja," katanya. [ade]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya