ilustrasi/ist
ilustrasi/ist
RMOL. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) didesak mengusut dugaan korupsi proses perpanjangan kontrak pengelolaan minyak bumi di blok Migas West Madura Offshore (WMO). Ditaksir, perpanjangan kontrak di blok Migas itu akan menimbulkan kerugian negara tidak kurang dari Rp 120 triliun.
"Ada potensi kerugian negara sebesar Rp 120 triliun. Tadi kita minta KPK segera memanggil pejabat terkait," ucap mantan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Marwan Batubara usai membuat laporan dugaan penyelewengan tersebut kepada KPK, Selasa (12/4).
KPK, kata Marwan, harus segera memeriksa pejabat di lingkungan BP Migas dan Kementerian ESDM sebagai pihak yang bertanggungjawab untuk mengurusi perpanjangan kontraknya. Dugaan korupsi, terang Marwan, menguatkan dirinya karena BP Migas dan Kementrian ESDM telah memihak asing dengan cara memberikan kepercayaan pada perusahaan asing sebagai operator blok Migas West Madura.
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
UPDATE
Senin, 29 Desember 2025 | 20:13
Senin, 29 Desember 2025 | 19:53
Senin, 29 Desember 2025 | 19:43
Senin, 29 Desember 2025 | 19:35
Senin, 29 Desember 2025 | 19:25
Senin, 29 Desember 2025 | 19:22
Senin, 29 Desember 2025 | 19:15
Senin, 29 Desember 2025 | 19:08
Senin, 29 Desember 2025 | 19:04
Senin, 29 Desember 2025 | 18:57