Berita

adhie massardi/ist

POLEMIK PUISI

Tentang Rezim yang Basi adalah Puisi Asli Adhie Massardi

SABTU, 02 APRIL 2011 | 23:10 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

RMOL. Berbeda dengan puisi berjudul Kerendahan Hati yang sampai kini belum jelas benar siapa penciptanya, puisi berjudul Tentang Rezim yang Basi tak diragukan lagi adalah puisi karya aktivis Adhie Massardi.

Tahun lalu Adhie Massardi sempat membuat gebrakan dengan puisi berjudul Negeri Para Bedebah yang pertama kali dibacakannya di tengah demontrasi menuntut penyelesaian megaskandal danatalangan Bank Century di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi di Jakarta. Adegan Adhie membacakan puisi itu ditayangkan berkali-kali oleh sejumlah stasiun televisi. Bahkan mantan jurubicara presiden ini sempat diundang khusus ke studio televisi untuk membacakan ulang puisi itu.

Sedemikian populernya, puisi Negeri Para Bedebah menjadi salah satu ikon dalam gerakan menentang sikap diam pemerintah dan lembaga penegak hukum terhadap kasus yang diperkirakan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) merugikan negara Rp 6,7 triliun dan dinyatakan DPR melanggar sejumlah aturan hukum dan perundangan.

Awal Maret 2011, setahun setelah DPR menyatakan bahwa megaskandal danatalangan Bank Century itu melanggar aturan hukum dan perundangan, Adhie kembali menuliskan sebuah puisi. Kali ini didorong oleh kekecewaannya terhadap pembiaran megaskandal Bank Century dan berbagai kasus lain yang bermunculan seperti Gayusgate dan Mirandagate. Tidak tanggung-tanggung, puisi itu diberi judul Tentang Rezim yang Basi.

Namun Tentang Rezim yang Basi sejauh ini belum sempat “bertengger di puncak klasemen”. Karena itu juga sempat berkembang keraguan mengenai apakah puisi itu memang diciptakan Adhie Massardi atau tidak.

Rakyat Merdeka Online termasuk pihak yang pertama kali dikirimi puisi itu oleh Adhie bulan lalu. Dan dengan demikian dapat memberikan penjelasan bahwa puisi itu adalah asli karya Adhie Massardi.

Berikut bunyinya:

Tentang Rezim yang Basi
Oleh Adhie Massardi

Kami, yang berkumpul di sini
adalah putra-putri Ibu Pertiwi
yang telah menjadi saksi

yang telah menjadi saksi
atas kerusakan negeri di bawah rezim yang basi

Tahukah kalian apa itu rezim yang basi?

Rezim yang basi adalah rezim yang telah mengubah koalisi
menjadi konspirasi sehingga penguasa bebas melakukan korupsi
dan bukan untuk mengatasi rakyatnya yang makin susah makan nasi
atau membantu petani yang ladangnya gersang karena rusaknya irigasi

Rezim yang basi adalah rezim yang hanya bisa pasang aksi
dan membiarkan di semua lini tumbuh anomali dan demoralisasi
sehingga di mana-mana rakyat menjadi semakin sangsi
bahkan kepada demokrasi yang lahir dari rahim reformasi

Rezim yang basi menyulap mandat rakyat untuk memerintah
menjadi lebih banyak digunakan untuk berkeluh-kesah
Amanat yang dititipkan untuk menyejahterakan umat
mereka jadikan instrumen untuk permainan patpat gulipat

Rezim yang basi adalah rezim telah membuat hutan menjadi gersang
Nelayan dipermainkan ombak kemiskinan melacak ikan yang hilang
Anak-anak mencari masa depan menyisir jalanan hingga petang
Yang sudah dewasa berlari-lari di lapangan kerja yang kian lengang

Maka pada hari ini,
hari yang penuh keberuntungan bagi orang-orang yang dipinggirkan
putra-putri Ibu Pertiwi pewaris negeri surgawi
secara resmi mengambil jarak dari penguasa yang tamak
menarik garis tegas dari penguasa yang culas

Lalu bergerak, bergerak, dan bergerak
menyelamatkan Indonesia tercinta
dari cengkeraman tangan-tangan pendusta
yang telah membasahi tanah kita dengan luka dan airmata

Indonesia, Ahad Pertama Maret 2011 [guh]


Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya