Berita

kelley currie/ist

Peneliti Asing Kecam Ketidaktegasan SBY Hadapi Kelompok Garis Keras

RABU, 30 MARET 2011 | 23:37 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

RMOL. Di tahun ketujuh kekuasaannya, Presiden SBY seakan kehilangan pesona dirinya yang dikenal memukau. Ia terlihat tidak begitu percaya diri menghadapi sejumlah kasus yang terjadi belakangan ini. Mulai dari bernuansa korupsi yang dituduhkan kepada dirinya dan lingkaran di sekitarnya, kasus pelanggaran HAM seperti di Papua, hingga kasus kekerasan yang dilakukan kelompok garis keras.

Begitulah antara lain yang dapat disimpulkan dari serangkaian kecaman untuk SBY yang disampaikan Kelley Currie, seorang peneliti dari Institut Project 2049 yang berbasis di Washington, dalam artikel “Indonesia's Seven-Year Itch”. Artikel itu dimuat Wall Street Journal edisi Asia yang terbit hari ini (Rabu, 30/3), dan merupakan pemberitaan media massa asing ketiga yang menggemparkan Indonesia dalam dua pekan terakhir.

“Gatal selama tujuh tahun” yang digunakan Currie dalam artikel itu adalah istilah yang sudah dikenal di kalangan politisi Amerika Serikat. Istilah ini merujuk pada masa pemerintahan SBY yang mulai berkuasa sejak dilantik pada Oktober 2004. Menurut Currie, mungkin karena sudah beberapa kali mengalami pergantian kepemimpinan sejak Soeharto lengser di tahun 1998, orang Indonesia jadi kesulitan untuk mengenali dan memahami tanda-tanda gatal menahun itu.

Dia juga mengatakan, rakyat Indonesia terlihat frustrasi. Sementara SBY tampaknya kehilangan cara untuk mengembalikan pesonanya yang selama ini dikenal memukau.

“Kini dia (SBY) kelihatannya dikuasai (preocupied) oleh suffling (penataan kekuaatan politik) di parlemen, serta bermain dengan barisan pemilih, termasuk kelompok berbahaya seperti FPI,” tulis Currie.

Sayangnya, sambung Currie, krisis kepercayaan diri Yudhoyono terjadi di saat Indonesia menghadapi bagian yang paling membingungkan dalam praktik demokrasi.

Aksi main hakim sendiri yang kerap dilakukan FPI, dan ternyata kerap pula ditoleransi oleh negara, menciptakaan keadaan yang semakin menyulitkan, karena semakin banyak kelompok radikal yang merasa mereka juga dapat memperluas basis dukungan.

Currie menyebutkan, anggota FPI bersama dengan anggota JI dan kelompok teroris lain terlibat dalam upaya membangun basis Al Qaeda di Aceh tahun lalu. Akhirnya, SBY pun menghadapi lingkaran setan. Semakin ia terlihat mengotorkan tangan dengan permainan politik eceran (retail politics) dan politik dagang-kuda di parlemen, semakin pudar reputasi politiknya sebagai pemimpin yang bersih. Pada gilirannya ini akan mereduksi efektivitas politik SBY.

Sebagai pengkritik yang baik Currie juga menyarankan rtesep agar SBY dapat keluar dari kondisi yang tidak menyenangkan ini. Menurut Currie, untuk meraih kembali momentum yang hilang itu, SBY harus menyerahkan hal-hal sepele kepada para pembantu yang paling dapat dipercaya. Sementara ia, mesti fokus mengerjakan hal-hal besar yang berkaitan langsung dengan urusan ekonomi domestik, sosial dan keamanan. [guh]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya