kiki syahnakri/ist
kiki syahnakri/ist
RMOL. Susunan Dewan Revolusi Islam (DRI) yang dilansir stasiun televisi Al Jazeera yang bermarkas di Qatar terlalu mengada-ada. Karenanya, isu tentang DRI tersebut tidak perlu dianggap serius.
Demikian disampaikan Ketua Badan Pengkajian Persatuan Purnawirawan TNI AD (PPAD), Letjen (purn) Kiki Syahnakri, ketika berbincang dengan Rakyat Merdeka Online, di kawasan Semanggi, Jakarta Pusat, Rabu malam (24/3).
Di dalam daftar DRI tersebut sejumlah tokoh yang selama ini diketahui publik memiliki latar belakang yang berbeda dan bahkan bertolak belakang dikumpulkan. DRI dipimpin oleh Kepala Negara Habib Rizieq Shihab, yang didampingi oleh Dewan Fuqoha yang terdiri dari KH. Abu Bakar Ba'asyir, KH. Makruf Amin, KH. Abdur Rasyid AS., KH. Syukran Makmun. KH. Luthfi Basori Alwi, KH. A Hamid Baidowi, dan KH. Hasyim Muzadi.
Adapun Abu Jibril dipilih menjadi Wakil Kepala Negara.
Tokoh Front Pembela Islam yang juga mantan Koordinator Kontras, Munarman, ditempatkan di posisi menteri pertahanan. Atau, Eggy Sudjana menjadi menteri perburuhan. Dua ekonom, yang selama ini dikenal kerap mengritik kebijakan ekonomi pemerintahan SBY-Boediono yang tidak mencerminkan kemandirian bangsa, yakni Hendri Saparini dan Ichsanuddin Noersy, dipasang sebagai menko ekonomi perindustrian dan menteri keuangan.
“Susunan DRI ini terlalu tidak serius. Terlalu mengada-ada. Tidak usah dianggap. Mestinya pemerintah tidak terpancing,†demikian Kiki yang lulus dari Akabri tahun 1971 ini. [guh]
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
UPDATE
Senin, 29 Desember 2025 | 20:13
Senin, 29 Desember 2025 | 19:53
Senin, 29 Desember 2025 | 19:43
Senin, 29 Desember 2025 | 19:35
Senin, 29 Desember 2025 | 19:25
Senin, 29 Desember 2025 | 19:22
Senin, 29 Desember 2025 | 19:15
Senin, 29 Desember 2025 | 19:08
Senin, 29 Desember 2025 | 19:04
Senin, 29 Desember 2025 | 18:57