Berita

AHMADIYAH

Tragedi Cikeusik Sistematis dan Mengandung Impunitas

SELASA, 01 MARET 2011 | 13:50 WIB | LAPORAN:

RMOL. Koalisi Masyarakat Sipil untuk Kewarganegaraan menemukan pola baru dalam insiden penyerangan Jamaah Ahmadiyah Indonesia (JAI) pada Tragedi Cikeusik. Adapun pola itu adalah mengkriminalisasi pihak korban dan mengkondisikan penegakan hukum yang gagal.

Demikian dikatakan Direktur LBH Jakarta, Nurkholis Hidayat, dalam jumpa pers di kantor LBH Jakarta, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, siang ini (Selasa, 1/3). Menurut Nurkholis, polisi saat ini menggiring saksi-saksi dari pihak Ahmadiyah untuk menjadi tersangka. Tapi, kepolisian tidak melakukan pengusutan pada pengerah massa, pemberi dana dan yang mensponsori penyerangan itu.

"Polisi hanya berhenti pada 12 orang yang ditetapkan menjadi tersangka. Inilah impunitas," kata Nurkholis.


Menurut temuan LSM di lapangan, radikalisasi warga telah dimulai sejak November 2010. Seruan hasutan dan teror melalui pesan singkat dimulai sejak akhir Januari lalu. Puncaknya terjadi pada 5 Februari dengan melakukan pemaksaan, perusakan, kekerasan, pembunuhan dan pembakaran.

"Tak lama setelah itu, pada 21 Februari muncullah SK Bupati No. 5/2011 tentang pelarangan Ahmadiyah di Cikeusik. Tapi, itu pun setelah Ketua FPI datang ke sana. Entahlah ini ada hubungannya atau tidak," kata Nurkholis.[ald]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya