Berita

ilustrasi/ist

Sosialisasi One Stop Service Payah!

MINGGU, 30 JANUARI 2011 | 14:45 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

RMOL. Sosialisasi pemerintah terhadap Pelayanan Terpadu Satu Atap (PTSP) atau One Stop Service sangat minim. Akibatnya, pelaksanaan PTSP dalam mengurusi perizinan pun dinilai belum berjalan sebagaimana mestinya.

Menurut kajian yang dilakukan Transparancy Internasional Indonesia, terbukti, dari 10 ribu orang responden yang disurvei, 600 responden mengaku mengetahui keberadaan aturan PTSP itu, sementara sisanya mengaku tidak tahu.

"Dari 600 itu, empat diantaranya pernah menggunakan One Stop Service," ujar Peneliti Tata Kelola Ekonomi TII Putut Aryo Saputro, kepada wartawan di kantor TII, Jalan Senayan Bawah, Jakarta Selatan (Minggu, 30/1).


Persoalan lain yang ditemukan dalam kajian yang dilakukan Juli-November 2010 di tiga daerah, DKI Jakarta, Banjarbaru dan Balikpapan itu, kelemahan pelaksanaan PTSP juga timbul karena ketiadaan visi dan komitmen pejabat terhadap penyelenggaraan PTSP, ketidaksesuaian Perda dengan aturan yang lebih tinggi, belum ada standar tarif dan batas waktu di masing-masing OSS, dan tidak adanya complaint handling mechanism.

"Juga karena tidak ada reward and punishment, dan ketidakjelasan rekrutmen pegawai PTSP sendiri," tambahnya.

Padahal, katanya, PTSP sangat penting karena secara fundamental akan mampu meningkatkan efisiensi perekonomian nasional dan meningkatkan daya saing nasional. Seharusnya pemerintah melakukan berbagai agenda, agar pelaksanaan PTSP berjalan optimal sehingga ada sinkronisasi aturan daerah dengan aturan nasional.

"Segera membuat complaint handling mechanism baik internal maupun eksternal. Peningkatan pemanfaatan teknologi dalam pelayanan. Dan melakukan evaluasi secara berkala dan berkelanjutan," demikian Putut.[yan]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya