Berita

MIRANDAGATE

Penyuap Tak Jelas Siapa, KPK Dituding Diskriminatif

JUMAT, 28 JANUARI 2011 | 21:36 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

RMOL. Komisi Pemberantasan Korupsi dituding telah bertindak diskriminatif dalam menuntaskan kasus suap pada saat pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia pada tahun 2004 lalu.

Pasalnya, hingga kini siapa pemberi dan pemiliki travel cek itu tidak jelas.

"KPK berlaku diskriminatif. Siapa pemilik dan pemberi travellers cheque tidak jelas.  Jangan alihkan hanya memeriksa ujungnya saja (penerima) sementara pangkalnya (pemberi) tidak. Kalau TC diberikan perusahaan Nunun (Nurbaiti), kenapa tidak pernah diperiksa KPK," tegas Robert B Keytimu kepada wartawan.


Robert B Keytimu  merupakan pengacara tujuh tersangka kasus tersebut. Ketujuh tersangka itu adalah Poltak Sitorus, Max Moein, Matheos Formes, Soetanto Pranoto, M Iqbal, Ni Luh Mariani dan Enggelina Pattiasina.

Selain itu, dia juga menyesalkan KPK tidak memeriksa secara komperhensif beberapa dokumen pemilihan presiden 2004 yang telah diserahkan kepada KPK. Dokumen, antara lain, menyebutkan dana travel cek itu digunakan sebagai pemenangan Megawati Soekarnoputri sebagai calon presiden.

Makanya, dia meminta agar dokumen itu dijadikan KPK sebagai pertimbangan dalam memproses kliennya. "Sudah kita serahkan tapi tidak jadi pertimbangan," kesalnya.

"Semua tersangka (kliennya) menolak ditahan. Karena (kasus) TC berkaitan dengan pemilu Megawati. KPK sangat diskriminatif. Kita menolak penahanan ini dan semua tersangka menolak menandatangani surat penahanan," tegasnya. [zul]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya