Berita

ilustrasi

Pemerintah Jangan Coba Prediksi Ledakan Demonstrasi

RABU, 26 JANUARI 2011 | 16:32 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Pemerintah diingatkan bahwa kekuatan gerakan rakyat sangat relatif, tidak dapat diukur-ukur.

"Gerakan itu relatif kekuatannya, hari ini bisa kecil tapi bisa tiba-tiba seketika itu seperti air bah. Kita tidak bisa prediksi berapa besar kita butuh kematangan meledaknya gerakan massa," ujar salah seorang tokoh gerakan reformasi 1998, Satyo Purwanto, kepada Rakyat Merdeka Online, Rabu (26/1).

Dia mengatakan, jika stimulus aksi massa sudah cukup matang, bahkan besok pun bisa terjadi aksi-aksi atau demonstrasi yang sporadis.


Sebelumnya ia tegaskan bahwa kondisi subyektif sudah matang sekali untuk terjadi gerakan besar menentang pemerintah. Di satu sisi, SBY sudah dianggap common enemy dan pembacaan situasi nasional di kalangan gerakan mahasiswa dan rakyat kebanyakan sudah sama.

Pria yang hingga kini masih aktif di lingkungan aktivis politik ini juga mengatakan, tidak perlu waktu lama untuk membesarkan gerakan. Dia pun mengatakan, tuduhan dari elit pemerintah bahwa kelompok mahasiswa ditunggangi adalah upaya mengaburkan persoalan pokok.   

"Justru  mereka yang ditunggangi SBY demi melanggengkan kekuasaan. Mahasiswa hanya ditunggangi kepentingan menyelamatkan bangsa dari orang-orang serakah," tegasnya.

"Ingat, persoalan intinya adalah rakyat jelata tidak ada yang mengurus, dibiarkan telanjang tanpa pengamanan hukum dan ekonomi. Kita dipertontonkan kewibawaan negara yang terus merosot," pungkas Satyo.[ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya