Berita

sby dan endang/ist

Satu Tahun Tetap Bekerja, Ibu Menkes Dapat Pujian

RABU, 19 JANUARI 2011 | 13:36 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Kabar sakit keras yang diderita tokoh sentral dalam pemerintahan yang mengemban amanah dalam bidang kesehatan yakni Menteri Kesehatan Endang Rahayu, mengejutkan semua pihak termasuk para anggota Dewan.

"Sebelumnya, berita ini hanya kabar burung yang datang dari beberapa orang. Bagi saya ini sebuah hal yang wajar. Wajar karena Ibu Endang Rahayu Sedyaningsih juga manusia biasa," kata Anggota Fraksi Partai Demokrat, Paula Sinjal, dalam pernyataan ke Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Rabu, 19/1).

Menurutnya, kanker paru-paru adalah jenis kanker yang tidak menampakkan gejala sedikit pun bahkan sampai stadium lanjut.


"Tak heran apabila Menkes sendiri mengaku sangat terkejut bila panyakit yang dideritanya ini kemudian sempat menjadi polemik, bahkan dikaitkan dengan isu-isu politik," lanjutnya.

Anggota Komisi I DPR ini mengapresiasi, setelah mengetahui penyakit kanker paru-paru yang menyerang Menkes, SBY memerintahkan tim dokter pemerintah untuk memulihkan kesehatannya. SBY juga memberi izin kepada Menkes untuk beberapa kali berobat ke Guangzhou China. Walaupun divonis menderita penyakit kanker paru-paru,

Paula pun menyampaikan apresiasi pada Endang Rahayu karena terbukti bahwa sampai satu tahun masa jabatannya penyakit yang sebenarnya bisa dideteksi sejak dini baru dirasakan oleh beliau sekarang.

Sebelumnya, beberapa anggota DPR di Komisi Kesehatan mempertanyakan uji kelayakan calon menteri kabinet Indonesia Bersatu II karena seharusnya kondisi kanker Menkes Endang Rahayu Sedyaningsih sudah diketahui sejak lama.

Endang Rahayu Sedianingsih sendiri mengaku keget saat mendengar vonis bahwa dirinya mengidap penyakit kanker paru-paru. Meski begitu, Endang tidak akan kaget jika penyakit yang dideritanya itu akan menjadi pertimbangan presiden SBY untuk mengeluarkan dirinya sebagai Menteri Kesehatan Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II.[ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya