Berita

Dibuka, Motif Politik Kaum Agamawan Kritik SBY

SELASA, 18 JANUARI 2011 | 14:07 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Sikap kritis para tokoh agama, baik lisan maupun tertulis, adalah sikap dan pernyataan bersama yang secara kolektif telah disetujui oleh tokoh-tokoh agama yang namanya telah tertera di bagian akhir pernyataan bersama hasil pertemuan di PP Muhammadiyah (Senin, 10/1).

"Oleh karena itu bukan pandangan pribadi, walaupun banyak yang menyebut saya semacam provokator, itu adalah persepsi keliru dan pernyataan itu adalah sikap bersama, dibantu badan pekerja tokoh lintas agama dan berdasarkan fakta-fakta," ujar Ketua Presidium Inter Religious Council (IRC) Indonesia, Din Syamsuddin, saat konferensi pers di kantor CDCC, Jakarta Pusat, Selasa (18/1).

Tokoh dari hampir semua agama bersatu dalam gerakan moral, karena didorong rasa tanggung jawab, lanjut Din. Di Indonesia, jika ada penyimpangan dan penyelewengan, maka para tokoh agama terdorong meluruskannya dengan tanggung jawab, sekaligus rasa cinta pada bangsa dan negara.


"Tidak perlu disikapi sinis dan negatif apalagi bermotif politik. Memang bermotif politik, tapi politik kebangsaan bukan politik praksis. Apalagi dituduh untuk pemakzulan pemerintahan. Itu jauh dari pikiran tokoh lintas agama," tegas Ketua Umum PP Muhammadiyah.

Sekali lagi Din tegaskan, kritik yang disampaikan barisan agamawan memang masuk ranah politik, tapi itu adalah politik kebangsaan dan itu tanggungjawab para pemimpin umat, karena menyangkut kesejahteraan dan kemiskinan rakyat.[ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya