ilustrasi/ist
ilustrasi/ist
RMOL. Gerakan para tokoh agama yang mensinyalir pemerintah telah melakukan serangkaian kebohongan harus dilihat dari perspektif keagamaan, bukan dari perspektif politik.
"Itu ungkapan dari para tokoh keagamaan, sehingga jangan disikapi secara politik. Saya melihat respons dari pihak Presiden atau dari pemerintah itu sama seperti melihat itu sebagai gerakan politik. Ada kecurigaan. Merespons kiai itu jangan seperti merespons sebuah gerakan politik," ujar Wakil Ketua MPR Hajrianto Y Thohari kepada Rakyat Merdeka Online sesaat lalu (Minggu, 16/1).
Terkait dengan terminologi bohong, lanjutnya, itu juga harus dipahami dalam pengertian keagamaan pula. Kalau dalam agama, berbohong itu ada perbuatan dosa. Dalam Hadist Nabi disebutkan, salah satu ciri munafik adalah kalau berkata bohong.
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
UPDATE
Senin, 29 Desember 2025 | 10:12
Senin, 29 Desember 2025 | 10:07
Senin, 29 Desember 2025 | 10:06
Senin, 29 Desember 2025 | 10:03
Senin, 29 Desember 2025 | 09:51
Senin, 29 Desember 2025 | 09:49
Senin, 29 Desember 2025 | 09:37
Senin, 29 Desember 2025 | 09:36
Senin, 29 Desember 2025 | 09:24
Senin, 29 Desember 2025 | 09:20