Berita

CENTURYGATE

Pemuda Muhammadiyah Ingatkan KPK Soal Peran Boediono

SELASA, 21 DESEMBER 2010 | 11:31 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Mengingat waktu yang tersedia untuk kepemimpinan Busyro Muqaddas di KPK hanya sekitar satu tahun, KPK harus fokus pada kasus-kasus korupsi berdimensi criminal policy seperti megaskandal dana talangan untuk Bank Century senilai Rp 6,7 triliun dan kasus penggelapan pajak Gayus Tambunan dan jaringannya di lembaga penegak hukum maupun di lembaga peradilan.

"KPK di bawah kepemimpinan Busyro Muqaddas harus menjalankan keputusan Rapat Paripurna DPR RI yang diambil awal Maret 2010 lalu soal bailout Bank Century," tegas Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Saleh Partaonan Daulay, di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (21/12).

DPR telah menyatakan, bailout atau dana talangan untuk Bank Century, baik yang diberikan melalui mekanisme Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) yang dikucurkan Bank Indonesia maupun yang dikucurkan melalui mekanisme Penyertaan Modal Sementara (PMS) pasca rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) pada dinihari 28 November 2008, melanggar sejumlah peraturan dan perundangan.


"Dalam hal ini dapat disebutkan bahwa Gubernur BI ketika itu, Boediono, bertanggung jawab terhadap pengucuran FPJP, dan Ketua KSSK ketika itu, Sri Mulyani Indrawati, bertanggung jawab terhadap keputusan memberikan dana talangan kepada Bank Century melalui Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS)," ujar Saleh.

Sejalan dengan sikap Ketua KPK Busyro Muqaddas, PP Pemuda Muhammadiyah meminta pengusutan kasus penggelapan suap Gayus Tambunan tidak dijadikan alat untuk membarter kasus-kasus hukum lain yang ada.  PP Pemuda Muhammadiyah juga mendesak agar KPK ikut membongkar semua perusahaan yang memberikan suap kepada Gayus Tambunan.[ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya