Berita

La Ode Ida: Resistensi Keraton Berlebihan

KAMIS, 02 DESEMBER 2010 | 18:05 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Pidato Presiden Yudhoyono hari ini, yang mencoba meluruskan perdebatan soal keistimewaan Jogjakarta akibat pernyatannya yang terdahulu, dianggap sederhana dan elegan.

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD), La Ode Ida, mengatakan, polemik akibat pidato SBY pada 26 November lalu di sidang kabinet tidak akan terjadi kalau Sultan Hamengkubuwono X menyikapinya arif.

"Menurut saya, ada resistensi yang kuat dari Keraton Jogja yang terlalu berlebihan dalam tanggapi pernyataan Presiden terdahulu," ujar La Ode Ide kepada Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Kamis, 2/12).


Ditambahkannya, gagasan Presiden SBY yang diutarakannya di pidatonya bukanlah untuk menghancurkan Kesultanan Jogja tapi memposisikan Kesultanan dalam posisi yang mulia. Ditegaskan senator asal Sulawesi Tenggara ini, Indonesia memperlakukan semua wilayah dengan demokratis sampai pada tingkat lokal.

"Di negara dunia raja-raja itu tidak diperbolehkan memiliki kekuasaan politik karena politik kekuasaan itu kotor," tegasnya.

Ia pun menganggap SBY ingin meletakkan Sultan pada tempat ideal dimana Sultan harus mengayomi.

"SBY letakkan Sultan dalam posisi mulia, berada di atas pemerintah, jadi kira-kira begitu yang ingin digagas," jelasnya.

Namun diakuinya Presiden telah salah memanfaatkan momentum untuk membicarakan hal sensitif.

"Tidak tepat untuk terlalu terbuka dia mengatakan itu. Mereka berdua (SBY dan Sultan) saja bertemu selesai itu masalah," terangnya.

La Ode Ida yakin Presiden tidak ingin mencampuri urusan kekuasan di Jogjakarta seolah ada kepentingan politik SBY di provinsi bersejarah itu.

"Sultan itu pemangku kekuassan Jogja dan saya kira terlalu kecil SBY untuk mencampuri urusan keraton Jogja," pungkasnya.[ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya