Berita

Publika

Woi, Supir Transjakarta Kok Ugal-ugalan Sih

JUMAT, 19 NOVEMBER 2010 | 06:21 WIB

RMOL. Sebagai penumpang Transja­karta, saya merasa kecewa. Kori­dor VIII (Lebak Bulus-Harmoni) ada­lah rute langganan saya me­nuju ke kantor. Yang saya heran, kenapa supir Transjakarta di kori­dor tersebut selalu ngebut. Mere­ka bahkan mengendarai dengan kecepatan di atas 60 km perjam. Jarang saya menemui supir yang berkendara dengan hati-hati.

Puncak kekecewaan saya pada Selasa (17/10). Saya naik dari Shelter Pondok Pinang pukul 13.00 WIB dan turun di Shelter Rumah Sakit Permata Hijau pukul 13.45 WIB. Saat itu saya sangat kecewa dengan supir Transja­kar­ta yang mengendarai ugal-uga­lan. Injak gas-rem-gas-rem se­ena­k­nya. Seperti membawa ba­rang, bu­kan penumpang. Bahkan ber­kali-kali saya mengucap istig­hfar saat supir tersebut mengebut dan ngerem mendadak sesukanya.

Bahkan saat jalanan menurun di underpass Pondok Indah, supir ter­sebut tidak mengurangi kece­pa­tan­nya dan kembali mengerem men­dadak saat ada kendaraan di de­pannya. Padahal hal tersebut sa­ngat membahayakan penumpang.


Sayangnya saya tidak men­catat nomor polisi bis Transjakarta tersebut. Setibanya di Shelter RS Permata Hijau, saya mengung­kap­kan keluhan saya kepada per­empuan yang menjual tiket dan laki-laki penjaga di loket tersebut saat itu. “Mbak...saya kecewa de­ngan supir busway itu, nyetirnya seenaknya,” keluh saya. “Jika ibu ingin mengungkapkan keluhan, silahkan telepon saja bagian pe­ngaduan,” jawab perempuan itu dengan bijak.

 Minggu sebelumnya, saya me­ngalami kejadian yang sama untuk Koridor VIII. Saat itu saya duduk di belakang supir, apa yang dilakukan supir ini sama dengan sikap supir di atas, ngebut dan  in­jak rem seenaknya. Bahkan saat mau berhenti di shelter depan Apar­temen Simprug, roda bis sam­pai keluar jalur dan menginjak pembatas jalan.

Sebelumnya, saya penah me­lakukan pengaduan melalui tele­pon, namun tampaknya tidak ada perubahan dari pengaduan terse­but. Semoga keluhan saya ini bisa meningkatkan pelayanan Trans­jakarta di esok hari.

Trisnawati, Pasar Jumat

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya