Berita

irwan prayitno/ist

TSUNAMI MENTAWAI

Ada Pembiaran di Mentawai?

JUMAT, 05 NOVEMBER 2010 | 18:48 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Tak bisa disangkal, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno memang keterlaluan, karena tega hati meninggalkan ribuan warganya korban tsunami di Kepulauan Mentawai, yang masih terlantar dan membutuhkan penanganan bantuan.

Ia malah bepergian ke Jerman dengan dalih mendapat undangan dari Dubes Indonesia untuk mempromosikan investasi di negeri Bavaria itu.

Perlu diketahui, hingga jelang dua pekan setelah diserang tsunami, belum semua dusun di kabupaten kepulauan yang mempesona itu tersentuh bantuan dari Padang, Sumatera Barat.


"Sedang diusahakan lewat Persatuan Pelajar Indonesia di Jerman untuk mengusir Gubernur Sumbar yang berada di sana agar segera kembali ke daerahnya," ujar pakar sosiologi Universitas Indonesia, Thamrin Amal Tamagola, kepada Rakyat Merdeka Online, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (5/11).

Untuk kesekian kali ia juga mengatakan, kepergian Irwan Prayitno begitu menyakiti hati rakyat di Mentawai. Sebelumnya, ia dengan keras menjuluki Irwan badak bebal.

"Waktunya tidak tepat. Meski dia bilang demi menarik investasi dari Jerman, ah, kita semua tahu itu bohong, pasti jalan-jalan saja di sana," jelasnya.

Tidak hanya kesal dan marah, ulah Iwan yang juga politisi Partai Keadilan Sejahtera itu juga menimbulkan dugaan buruk Thamrin bahwa ada pembiaran sistematis di Mentawai.

"Saya agak curiga, jangan-jangan karena mayoritas orang Mentawai punya keyakinan berbeda dengan orang Sumatera Barat dan Pemda Sumatera Barat," ucapnya hati-hati.

Kalau memang demikian adanya, "Pemda Sumatera Barat harus dimarahi habis-habisan karena menganaktirikan anak bangsa," tegasnya.

Lebih parah lagi, lanjut Thamrin, kalau ada anggota DPR terpilih dari daerah Mentawai yang hingga kini belum juga mengunjungi konstituennya yang sedang menderita akibat bencana yang menewaskan lebih dari 400 penduduk itu.

"Poinnya, mereka menyakiti rakyat. Bukan soal UU atau peraturan, tapi mereka menyakiti rakyat," tandas profesor ini.[ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya