Berita

ahmad muzani/ist

MORATORIUM KUNJUNGAN LN

Kesal Disebut Badak, Gerindra Tunjuk Hidung Pimpinan DPR

JUMAT, 05 NOVEMBER 2010 | 15:54 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Pimpinan DPR harus dipersalahkan atas jeleknya citra DPR yang selama ini menjadi bulan-bulanan masyarakat karena kesibukan agenda kunjungan kerja ke luar negeri.  

Hal ini dikatakan anggota Komisi I DPR, Ahmad Muzani kepada wartawan di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (5/11).

"Pimpinan DPR tak bisa kelola isu ini menjadi isu yang bisa dicerna rakyat. Akibatnya, DPR jadi bulan-bulanan, bahkan kita disebut badak," ujarnya bernada kesal.  


Dia juga menyalahkan, kekeliruan dalam proses perencanaan kunker ke LN. Menurutnya tidak tepat jika setiap komisi memiliki jatah yang sama untuk menggunakan APBN dalam rangka kunjungan ke LN.

"Ada komisi yang perlu lebih dari satu kali dalam satu tahun mengadakan kunjungan ke luar negeri, tapi ada juga komisi yang tidak perlu sama sekali ke luar negeri," terang dia.

Problemnya, lanjut dia, negara tujuan sering tidak berkoneksi dengan agenda kunker. Misalnya, panitia khusus rumah susun yang berangkat ke Itali.

"Saya bertanya kenapa tidak Singapura saja yang merupakan merupakan negara kecil tapi bisa memaksimalkan hunian vertikal," ujarnya lagi.

Dia pun menegaskan, Fraksi Gerinda sudah menyetujui usulan moratorium kunker ke LN selama 2010 yang dilontarkan Fraksi Amanat Nasional. Bahkan, pimpinan fraksi sudah melarang anggotanya yang ingin ikut studi banding RUU Otoritas Jasa Keuangan ke tiga negara.

"Saya sendiri ke Belanda enggak jadi. Pokoknya 2010 ini ditunda dulu semua kunker ke luar negeri. Bukan berarti tidak diperlukan, tapi harus dievaluasi efektivitasnya," tukasnya. [wid]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya