Berita

Daradjatun Koentjoro Jakti/ist

Dalam Keadaan Normal Semua Orang Bisa Jadi Menko Perekonomian

SELASA, 02 NOVEMBER 2010 | 11:58 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Mantan Menteri Koordinator Perekonomian Daradjatun Koentjoro Jakti menegaskan jabatan menteri Koordinator Perekonomian harus dipercayakan kepada seorang profesional.

"Profesionalisme adalah hal yang dibutuhkan kita semua. Dalam keadaan normal, Anda bisa merasa semua orang menjadi Menko (Perekonomian), menteri keuangan atau gubernur bank central," ujarnya dalam sebuah pelatihan di gedung DPD. Jakarta (Selasa, 2/11).

"Tapi pada saat krisis, Anda akan baru tahu kalau Anda bisa menimbulkan kesengsaraan pada 230 juta penduduk kalau Anda membuat sedikit saja kesalahan di bank sentral atau pun di Depkeu," tambahnya tanpa menyebut nama siapa menteri yang dimaksud.


Guru besar Ekonomi Universitas Indonesia ini mengatakan orang baru sadar keperluan kebijakan ekonomi sama halnya ketika orang baru sadar butuh dokter ketika sakit. Dia lalu membandingkan, saat ini Indonesia membutuhkan Menko Perekonomian seperti seorang dokter specialist yang bisa melakukan operasi darurat di kamar operasi pada saat-saat genting.

"Dunia yang kita hadapi ke depan akan penuh dengan gejolak dan globalisasi tidak membuat dunia ini jadi lebih nyaman. Karena globalisasi memudahkan penularan penyakit di dunia dan itu dipermudah lagi melalui perkembangan IT," jelasnya.

Dia menyontohkan krisis yang terjadi di Perancis. Di Perancis APBN-nya tidak bisa dipakai untuk membayar pensiun penduduk yang semakin membludak. Akhirnya Perancis memperpanjang usia pensiun menjadi 62 tahun.  "Yang marah adalah anak-anak muda karena dihambat oleh generasi tua yang masih bekerja. Tetapi generasi tua jadi marah karena tidak bisa menikmati pensiun lebih cepat," tutupnya. [zul]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya