RMOL Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan, Hasrul Azwar membantah bahwa pemberian traveler's cheque terhadap anggota Komisi IX DPR periode 1999-2004 untuk bantuan dana kampanye Pilpres.
"Tidak ada kaitannya (traveler's cheque) dengan dana kampanye. Itu murni aliran uang itu untuk pemilihan Miranda," demikian Hasrul kepada wartawan di Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jalan Rasuna Said, Jakarta, Kamis (23/9).
Dirinya justru balik mempertanyakan KPK yang hingga kini belum juga menyeret Miranda Goeltom seperti halnya 26 tersangka lain. Namun, ia menegaskan sejak awal PPP memang tidak memilih Miranda sebagai Gubernur Bank Indonesia.
"Miranda itu
trouble maker, dia harus ditangkap. Saya pertanyakan KPK, kenapa Miranda tenang-tenang saja. (Sepertinya) ada sesuatu yang disembunyi," ujarnya.
Menurut Hasrul pula, Nunun Nurbaeti sebagai saksi kunci semestinya segera dipanggil ke KPK untuk diperiksa. Sebelumnya, Tim Pembela Demokrasi Indonesia mengaku yakin aliran
traveler's cheque itu untuk bantuan Pilpres ke partai-partai.
"Jadi uang yang mereka terima dari pihak lain adalah uang partai. Kebetulan, ke 26 tersangka baru itulah yang belum mendapatkan aliran cek itu," kata Koordinator TPDI, Petrus Selestinus kepada wartawan di kantor KPK, kemarin.
[wid]