Berita

RESHUFFLE KABINET

Mubarok: Saya Tidak Bermanuver

SELASA, 07 SEPTEMBER 2010 | 18:18 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Susilo Bambang Yudhoyono tidak pernah membicarakan perkara bongkar pasang kabinet dengan rekan-rekannya di Partai Demokrat. Di dalam barisan Dewan Pembina pun, dimana SBY menjadi ketuanya, tidak pernah terdengar selentingan rencana reshuffle.

Hal itu dikatakan Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Ahmad Mubarok, kepada Rakyat Merdeka Online, Selasa (7/9).

"SBY tidak pernah membicarakan reshuffle itu di dalam partai, setidaknya belakangan ini belum pernah. Dia tidak suka ada manuver-manuver dari pihak tertentu untuk menggolkan reshuffle," jelas Mubarok.


Lalu mengapa Mubarok begitu berani mengutarakan prediksinya bahwa akan terjadi bongkar pasang kabinet pada beberapa waktu ke depan?

"Setahun pertama pemerintahan ini sudah pantas terjadi reshuffle, ditambah lagi adanya penilaian dari UKP4 (Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan), selain itu ada sistem penilaian yang tak dipublikasi presiden," ungkapnya.

Apakah dia tidak khawatir wacana reshuffle yang digulirkannya dinilai sebagai manuver untuk menggolkan kepentingan tertentu?

"Mereka yang bermanuver itu adalah orang-orang yang kepingin jadi menteri. Kalau saya kan tidak kepingin jadi menteri, jadi boleh-boleh saja mengatakan reshuffle. Ini bukan manuver, tapi analisa," ungkap Gurubesar Psikologi Islam ini.

Sebelumnya, Mubarok mengatakan keyakinannya bakal terjadi reshuffle kabinet pada tahun ini.

Ia mengutarakan itu mengingat kebiasaan bongkar kabinet oleh Presiden Yudhoyono di masa-masa pemerintahan yang lalu dan melihat fakta hasil penilaian kerja menteri-menteri oleh Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) pimpinan Kuntoro Mangkusubroto yang dirilis pada bulan awal Juli.

Ia juga yakin, momen pergantian Kepala Kepolisian Republik Indonesia dan Panglima TNI akan dimanfataakan untuk mengadakan kocok ulang personel kabinet.[ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya