Berita

MALAYSIA Vs INDONESIA

SBY Lemah, Menlu dan Panglima TNI Pasti Ikut Lemah

RABU, 25 AGUSTUS 2010 | 10:51 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. DPR memprioritaskan desakan agar pemerintah Indonesia bersikap tegas atas tindak pelecehan Malaysia terhadap tiga pejabat resmi negara Kementerian Kelautan dan Perikanan yang sempat ditahan oleh kepolisian Malaysia. Penarikan Duta Besar Indonesia dari Negeri Jiran adalah salah satu opsi.

"Kita berhadapan dengan Malaysia. Yang paling penting sikap kepada Malaysia. Pemerintah Malaysia harus minta maaf, kalau tidak kedutaan besar ditarik," ujar Wakil Ketua Komisi I DPR, Tubagus Hasanuddin, kepada Rakyat Merdeka Online, Rabu (25/8).

Ia menuturkan, persoalan dengan Malaysia bukan semata perkara pencurian ikan atau semacamnya, tapi adalah soal kedaulatan dimana polisi Malaysia masuk ke dalam perairan Indonesia dan melakukan penangkapan terhadap tiga orang petugas Dinas Kelautan dan Perikanan.


"Sikap yang berlarut yang dilakukan Menlu adalah cermin kebijakan yang sangat lemah. Dan Presiden harus tinjau ulang kinerja Menlu Marty Natalegawa," tegasnya.

Namun, Tubagus menegaskan, kelemahan sikap pemerintah Indonesia terhadap Malaysia bukan hanya kesalahan Kementerian Luar Negeri.

"Seperti kata Menlu Marty sendiri, dia bekerja sesuai arahan Presiden. Panglima TNI juga mengatakan sudah bekerja sesuai arahan Presiden. Ini semua tergantung leader-nya. Kalau Presiden keras, yang di bawah juga keras," ujar Tubagus.

Meski menyoroti kelemahan Presiden SBY, Tubagus mengatakan belum ada rencana Komisi I untuk menggunakan hak bertanya langsung (interpelasi) pada Presiden.[ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya