Berita

PERAMPOK BERSENJATA API

TB Hasanuddin Semakin Yakin Ada Motif Politik

RABU, 25 AGUSTUS 2010 | 09:29 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Bukannya semakin ciut, tapi semakin show force. Bayangkan, di tengah maraknya media massa mengikuti perkembangan pengusutan perampokan bersenjata api, baik kasus di Tebet, Jakarta dan Bank CIMB Niaga, Medan, aksi perampok bersenjata justru menggila. Bahkan, dua hari lalu, ada lima perampokan gerombolan bersenjata yang terjadi dalam waktu nyaris bersamaan di lima daerah.

Wakil Ketua Komisi I DPR, Mayjen (Purn) Tubagus Hasanuddin, mengatakan, fenomena itu semakin menguatkan asumsinya, yaitu ada indikasi pengorganisiran kelompok bersenjata untuk mengacaukan keamanan secara sporadis.

"Kalau dilihat dari pola, cara yang dilakukan, bersenjata lengkap, pasti terorganisir. Sekian belas kelompok orang diorganisir melakukan kegiatan perampokan dan senjata, dan itu adalah senjata laras panjang," ujar Tubagus kepada Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Rabu, 25/8).


Mantan Sekretaris Presiden ini menduga kuat ada unsur motif politik di dalam gerakan tersebut.

"Sasarannya bukan sekadar ambil duit untuk makan, pasti ada yang lebih. Seperti politik," ujarnya.

Ketika ditanya lebih spesifik apa motif politik itu, ia mengaku belum berani menyatakan tegas. Tapi, bisa ada beberapa kemungkinan kuat.

"Terorisme itu kan motif politik, mengganti pemerintahan. Menyerang pemerintahan yang sah. Untuk kudeta mungkin saja. Saat ini sudah ada tahap-tahap pengacauan. Pemberontakan itu ada tahapannya, pembunuhan politik, membuat orang tak percaya pada pemerintah dan aparatnya, dan akhirnya timbul kudeta," ungkapnya.

Tubagus, dalam kesempatan wawancara Jumat (20/8) juga sudah menyatakan dugaannya tentang motif politik di belakang perampokan bersenjata yang sporadis di berbagai daerah dalam satu bulan belakangan.

"Berkeliaran dengan senjata lalu berkumpul menyerang bank itu kan bisa segala macam tujuannya. Bisa terorisme, atau narkoba atau untuk pemberontakan. Bayangkan 16 pucuk di tangan masing-masing bisa berkumpul, ini bukan lagi senjata perorangan yang dilegitimasi," imbuhnya.[ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya