Berita

Mengapa Fadel Muhammad Gemar Melepas Maling Ikan dari Malaysia

SENIN, 23 AGUSTUS 2010 | 15:09 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL.Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad terus terang mengaku sebagai orang yang menginstruksikan pembebasan tujuh nelayan Malaysia yang tertangkap di perairan Bintan, Kepri, Jumat 13 Agustus.

Fadel mengatakan, pembebasan nelayan Malaysia sudah melalui proses hukum dan mereka dibebaskan karena tidak ditemukan alat bukti cukup untuk menahan mereka.

"Memang sejak saya jadi menteri, beberapa kasus lain juga begitu. Nelayan Vietnam, Thailand dan lainnya, kalau mereka ketangkap, barang buktinya kita tahan dan orangnya kita pulangkan," kata Fadel dalam sebuah kesempatan diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (21/8).


"Daripada membebani negara kalau kita tahan disini, kita pulangkan saja. Bulan Ramadhan seperti ini kita harus hargai orang lain, jangan kita persulit," dalih Fadel saat itu.

Fadel juga mengakui sudah 10 kali pegawai Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) ditangkap militer Malaysia di wilayah perairan Indonesia.

Respons keras atas pernyataan Fadel itu dilontarkan Koordinator Komite Kedaulatan Indonesia (KKI) Ray Rangkuti saat dihubungi Rakyat Merdeka Online, Senin (23/8).

"Tidak cukup bukti, tapi tujuh orang nelayan itu kan sempat ditahan. Nelayan asing itu kan sempat ditahan. Kalau dibilang tidak ada bukti, berarti polisi kita melakukan kriminalisasi dong. Pernyataan Fadel tidak masuk akal," tegas Ray.

Ray lebih heran lagi dengan kebiasaan Fadel melepas nelayan-nelayan yang tertangkap dengan dalih tak mau membebani keuangan negara.

"Kalau mereka mencuri ikan itu apa tidak membebani negara? Dampaknya berkali-kali kita harus menahan dan melepaskan kapal asing karena tak ada efek jera. Pertanyannya, berapa banyak beban negara menahan satu atau dua nelayan dan membuat jera yang lain," ujarnya.

Ray meminta Fadel segera mengubah gaya kebijakannya yang tidak populis itu karena sangat terkesan menghina martabat nelayan Indonesia, selain menginjak kedaulatan bangsa.

"Nelayan kita berkali-kali ditahan karena masuk perairan asing, tapi nelayan asing yang masuk ke wilayah kita malah dilepaskan. Nelayan kita sangat marah selama ini," katanya.

"Pernyataan beliau itu sama sekali tidak pantas," tandasnya.[ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya