RMOL.Tak hanya rakyat miskin yang merasa pemerintah semakin tidak becus. Kekecewaan kali ini sudah lintas golongan dan profesi. Seperti dirasakan ratusan dokter muda yang hari ini berdemonstrasi di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta.
Mereka yang menamakan dirinya Forum Dokter Muda Indonesia (FDMI, menggeruduk DPR untuk menolak pengadaan Uji Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI) sebagai salah satu model baru standarisasi dokter di Indonesia. Ketua FDMI, Hendra Sihite, mengatakan adanya penolakan ini karena yang ternyata terjadi adalah UKDI bukanlah bentuk terbaik yang selama ini didengungkan pemerintah dan hanya memperlambat proses seorang calon dokter untuk menjadi dokter.
"Standarisasi itu harus dilakukan dari awal, dimulai dari saat penerimaan calon mahasiswa Fakultas Kedokteran, kurikulum dan akreditasi," tegas Hendra di sela-sela unjukrasa, kepada Rakyat Merdeka Online, Senin (23/8).
Menurut FDMI, Indonesia belum siap menerima UKDI yang selama ini telah berjalan sebanyak 13 kali sejak 2007. Ia menyontohkan, saat ini saja ada kebutuhan yang sangat tinggi serta peningkatan pelayanan kesehatan di Indonesia.
"Perbandingan dokter dengan pasien satu banding tiga ratus ribu jiwa. hanya 40 persen Puskemas yang dikepalai dokter," terang Hendra.
Lagipula, UKDI dianggap telah melecehkan para dosen, fakultas kedokteran dan rumah sakit yang paling besar perannya dalam pendidikan kedokteran di Indonesia. UKDI juga membuat kantong calon dokter makin kempes karena untuk ujiannya seorang mahasiswa harus merogoh uang sektar Rp 550 ribu, baru setelah itu bisa diambil sumpahnya sebagai dokter.
"Tidak menjadi jaminan bahwa seorang mahasiswa dapat menjadi dokter karena harus diuji kembali UKDI. Jadi buat apa dinas pendidikan membuat UKDI? Bubarkan saja UKDI. Kami juga merasa dipermainkan pemerintah. Tidak menutup kemungkinan ada kemungkinan korupsi dalam proyek ini karena ternyata mesin-mesin pembaca jawaban dari 200 soal yang dikerjakan adalah mesin jaman dulu. Itu pengakuan yang kami dapat dari pengawas ujian sendiri ," tegasnya.
Forum Dokter Muda diterima oleh Ketua Departemen Kesehatan DPP PDIP Ribka Tjiptaning yang juga Ketua Komisi IX DPR. Ribka sendiri mengakui kesepakatannya dengan aspirasi para dokter.
[ald]