Berita

Senjata Api Perampok Berasal dari Sisa Konflik Ambon dan Aceh

JUMAT, 20 AGUSTUS 2010 | 10:50 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL.Darimanakah sumber senjata api laras panjang yang belakangan ini menjadi andalan para perampok? Kemungkinan paling besar adalah berasal dari rampasan aparat keamanan RI saat menangani konflik antar masyarakat yang banyak terjadi di era pasca reformasi 1998.

"Kenapa itu bisa terjadi, pasti karena lemahnya pengawasan. Dari mana sumber senjata itu, kemungkinan besar itu adalah senjata rampasan ketika konflik di beberapa wilayah baik konflik vertikal atau horizontal," jelas Wakil Ketua Komisi I, Tubagus Hasanuddin, kepada Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Jumat, 20/8).

Ia menuturkan contoh, misalnya pada konflik horizontal di Ambon, Maluku, pasca 1998, ada ratusan senjata rampasan dari konflik yang hilang dari gudang asrama Markas Brimob. Lalu, pada konflik antara pemerintah RI dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM), diketahui bahwa dari 6000 ribu pucuk yang disinyalir dimiliki GAM, hanya 3000 pucuk yang diserahkan kepada aparat kemanan RI.


"Itu kemana, belum tertangkap semua. Setahu saya senjata M-16 itu paling banyak dari wilayah Ambon. Kalau AK-47 pasti selundupan. Dari mana menyelundupkannya masuk lewat pelabuhan di wilayah Aceh dan daerah Miangas Sulawesi Utara," jelasnya.

Seperti marak diberitakan, perampok bersenjata api semakin merjalalela di Indonesia. Terakhir adalah perampokan Bank CIMB Niaga, Jalan AR Hakim, Medan pada Rabu, (18/8). Komplotan perampok menggunakan senjata laras panjang AK 47, M 16 dan pistol. Aksi mereka menewaskan seorang prajurit Brimob bernama Manuel Simanjuntak.

Lalu tadi malam (Kamis, 19/8) pencurian kendaraan bermotor di Kemang, Jakarta Selatan, juga dengan letupan senjata api dari pelaku. Sebelumnya, di Jakarta juga, perampokan toko emas di Tebet, Jakarta Selatan  pada 6 Agustus 2010[ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya