Berita

MALAYSIA Vs INDONESIA

GKR Hemas: Keraguan Menteri SBY Merusak Karakter Bangsa

KAMIS, 19 AGUSTUS 2010 | 18:41 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Pemerintah Indonesia harus menjadikan kasus penangkapan petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) oleh polisi Malaysia sebagai pelajaran berharga untuk fokus dan serius meningkatkan perlindungan terhadap kekayaan alam.

Kuncinya, menurut Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Gusti Kanjeng Ratu Hemas, adalah penguasaan kedaulatan terhadap seluruh batas negara.

“Sungguh sangat memalukan. Polisi Malaysia dengan kekuatan sangat kecil dapat berbuat kriminal menangkap pegawai Pemerintah Indonesia yang sedang bertugas di wilayahnya sendiri. Ini mencerminkan betapa kurang dipandangnya kedaulatan teritorial Indonesia,” ujar GKR Hemas  di Gedung DPD, Senayan, Jakarta, Kamis (19/8).


DPD sendiri telah membentuk Panitia Khusus (Pansus) Wilayah Perbatasan Negara yang segera bekerja tahun sidang 2010-2011 untuk tunjukkan kepeduliannya pada perlindungan wilayah negara dari tindakan pencurian kekayaan alam negara di perbatasan. Sangat dibutuhkan ketegasan menyatakan batas wilayah negara tanpa menunggu pihak lain, apalagi menunggu selesainya perundingan antara Malaysia dengan Singapura.

Ia melanjutkan, hendaknya sikap sabar dan santun Indonesia tidak diterjemahkan sebagai kelemahan melainkan usaha untuk menjadi hubungan bertetangga yang baik. Seharusnya pula, Pemerintah Malaysia memperlihatkan sikap yang sama dengan beritikad baik untuk menyampaikan permohonan maaf.

“Penerobosan batas wilayah dan tindakan kriminal polisi Malaysia bukan isu kecil,” sambungnya.

GKR Hemas juga mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang harus mengevaluasi sikap menteri-menterinya, karena kehati-hatian yang berlebihan hanya menunjukkan keraguan yang merusak karakter bangsa.[ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya