Berita

SBY : Sudah Saatnya Kita Bukan Macan Kandang

SENIN, 16 AGUSTUS 2010 | 12:50 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL.Di reformasi gelombang pertama, sejak 1998 hingga 2008, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan pencapaian-pencapaian bangsa Indonesia yang menurutnya luar biasa.

Selain sudah melangkah jauh dalam melakukan transisi demokrasi, melakukan tiga pemilu yang jujur dan adil dan mempunyai badan legislatif yang sangat independen. Indonesia berhasil menciptakan sistem check and balance yang sehat antara lembaga legislatif, eksekutif dan yudikatif.

Selain itu, salah satu indikator pencapaian luar biasa itu adalah seperti yang terjadi pada 2008, saat dunia dirundung oleh krisis finansial yang begitu dahsyat hingga 2009.


"Pada saat dunia mengalami kontraksi pertumbuhan, ekonomi Indonesia justru tetap tumbuh sebesar 6.0 persen pada tahun 2008 dan 4,5 persen pada tahun 2009, pertumbuhan ketiga tertinggi di antara G-20, setelah Tiongkok dan India," kata SBY di Gadung DPR, Jakarta, Senin (16/8).

Bahkan, menurut SBY, pada saat banyak demokrasi di dunia runtuh dan rapuh, demokrasi Indonesia justru semakin stabil. Konflik memang semakin berkecamuk di belahan dunia lain, tapi dalam pandangan Presiden, persatuan dan perdamaian semakin kokoh di Indonesia.

Kendati demikian, SBY mengakui bahwa reformasi gelombang pertama itu banyak mengalami hambatan dan kekurangan, dan juga masih menyisakan sejumlah persoalan.

"Dengan sukses pemilu nasional tahun lalu, kita kini telah memasuki reformasi gelombang kedua," jelasnya.

"Dengan landasan yang ada, sudah saatnya Indonesia tidak lagi hanya berjalan, namun justru harus berjalan lebih cepat dan mulai berlari. Dan sudah saatnya kita bukan menjadi macan kandang, namun menjadi negara yang memiliki daya saing yang tinggi di pentas global," imbuh SBY.[ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya