RMOL. Di bagian-bagian awal pidatonya di hadapan Parlemen, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membeberkan banyak kebaikan yang telah dicapai Indonesia selama 10 tahun terakhir.
Menurut SBY, selama tahun 1998 sampai dengan 2008, bangsa Indonesia telah melalui proses Reformasi Gelombang Pertama dengan selamat, meskipun sarat dengan tantangan dan persoalan yang berat.
Dalam sepuluh tahun pertama reformasi itu, bangsa ini disebutnya, sudah melangkah jauh dalam melakukan transisi demokrasi. Di antaranya melakukan dekonstruksi dan rekonstruksi terhadap tatanan dasar dalam kehidupan politik, sosial, hukum, dan ekonomi. Melakukan tiga pemilu yang jujur dan adil. Mempunyai badan legislatif yang sangat independen. Menciptakan sistem check and balance yang sehat antara lembaga legislatif, eksekutif dan judikatif.
"TNI kembali menjadi tentara profesional, tidak lagi berpolitik dan berbisnis. Kebebasan pers dan kebebasan berpendapat kini terjamin. Undang-undang yang diskriminatif telah dihapuskan," kata SBY disambut tepuk tangan semua hadirin di dalam gedung rapat utama DPR, Senin (16/8).
Dalam periode itu, lanjut SBY, bangsa ini juga telah melaksanakan proses desentralisasi yang sangat ekstensif seperti menyelenggarakan pemilihan kepala daerah secara langsung di seluruh Indonesia. Hasilnya, peta politik Indonesia telah berubah secara fundamental.
"Pelaksanaan demokrasi langsung ini mengubah banyak hal. Kini, rakyatlah yang berdaulat, bukan lagi sekelompok orang yang mengatasnamakan rakyat," tegasnya.
[ald]