Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Demo Tolak Kenaikan BBM di Banyuwangi Panas, Massa Rusak Fasilitas Kantor Eksekutif dan Legislatif

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Jumat, 16 September 2022, 23:59 WIB
Demo Tolak Kenaikan BBM di Banyuwangi Panas, Massa Rusak Fasilitas Kantor Eksekutif dan Legislatif
Ratusan mahasiswa bakar ban hingga rusak papan nama DPRD dan Kantor Bupati Banyuwangi diganti dengan tulisan "Mosi Tidak Percaya"/RMOLJatim
rmol news logo Aksi demonstrasi menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Banyuwangi, Jawa Timur, pada Jumat sore (16/9) berlangsung menegangkan. Sejumlah fasilitas, seperti papan nama legislatif dan pintu gerbang kantor eksekutif dirobohkan massa.

Di tengah aksi, ratusan mahasiswa membakar ban sembari berorasi mengecam pemerintah. Sebab menaikkan harga BBM bersubsidi di tengah kondisi masyarakat yang berusaha bangkit usai terpuruk akibat pandemi Covid-19 bukan sebuah putusan yang bijak.

Dilaporkan Kantor Berita RMOLJatim, ratusan mahasiswa gabungan dari HMI, GMNI, IMM, dan forum BEM se-Banyuwangi itu tiba di depan gedung DPRD Banyuwangi sekitar pukul 16.00 WIB. Mereka berangkat dari titik kumpul di Kampus Unair Banyuwangi.

Setibanya di simpang tiga DPRD, sejumlah massa mulai naik ke pagar kantor DPRD dan mencabut satu persatu papan nama. Massa demo kemudian menggantinya dengan tulisan "Mosi Tidak Percaya". Menunjukkan bahwa mereka sudah tidak percaya lagi dengan dewan perwakilan rakyat.

"Nama DPRD sudah tidak ada, kita sudah tidak percaya lagi kepada dewan perwakilan rakyat daerah," teriak salah satu Korlap Aksi, Dana Wijaya.

Secara bergiliran orator demo berorasi. Mereka secara tegas tidak akan mundur sebelum harga BBM diturunkan.

Massa aksi merasa kecewa kepada DPRD Banyuwangi, lantaran dinilai tidak bisa mengawal aspirasi rakyat yang menolak kenaikan harga BBM. Kenaikan harga tersebut dinilai mencekik rakyat.

Usai berorasi di simpang tiga DPRD Banyuwangi massa aksi sekitar pukul 16.30 WIB bergeser menuju kantor Bupati Banyuwangi. Massa melempar tomat ke halaman kantor eksekutif tersebut.

Tak puas di situ, massa aksi menerobos masuk melalui pintu gerbang timur. Sembari meneriaki dengan lantang nama Bupati Ipuk Fiestiandani Azwar Anas.

Aparat yang mengamankan jalannya aksi berupaya meredam emosi massa. Namun keinginan kuat massa tak terelakkan, hingga akhirnya pagar timur roboh dan massa menduduki halaman kantor Bupati.

Ratusan massa ini kembali membakar ban di halaman kantor Bupati Banyuwangi. Sembari berorasi dan mendesak agar Bupati Ipuk turut bersikap dan berpihak kepada rakyat, imbas kenaikan BBM.

Menurut Koordinator Umum Aksi, Aris Rahmatullah, mereka merusak pagar, melempar tomat hingga merusak tulisan, sebagai bukti bahwa mahasiswa Banyuwangi tidak lagi percaya kepada legislatif dan eksekutif.

"Ini sebagai bukti ketidakkepercayaan kami dan kekecewaan kami. Karena selama ini hingga sekarang gerakan kami tidak ditemui oleh pimpinan DPRD dan Bupati Banyuwangi," tegasnya.

Usai menyampaikan aspirasinya, ratusan massa akhirnya membubarkan diri sekitar pukul 17.25 WIB. Namun, mereka berjanji akan kembali turun jalan dengan jumlah massa yang lebih besar. Sampai ada itikad dari pemerintah untuk menurunkan harga BBM. rmol news logo article
EDITOR: AGUS DWI

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA