Mutiara mengenakan kebaya kutu baru berbahan velvet warna pink dan kain batik Yogya Sido Asih dan Yogya latar cemeng. Sementara Ali, mengenakan surjan dan kain batik Yogya Sido Asih dan Yogya latar cemeng.
Kebaya kutu baru merupakan busana asli Indonesia yang memiliki tampilan elegan. Lalu kain batik Sido Asih merupakan jenis batik keraton yang bermakna berkelanjutan dan kasih sayang yang menjadi simbol kehidupan manusia yang penuh kasih sayang, sehingga dapat menenteramkan kehidupan di dunia maupun akhirat.
Sementara itu, kain surjan merupakan busana atas untuk pria. Surjan merupakan busana resmi adat Jawa (Yogyakarta) dengan motif lurik dan berlengan panjang.
Dalam sambutannya, Anies Baswedan menyampaikan bahwa Mutiara Baswedan dan Ali Alhuraebi dididik dan dibesarkan dalam keluarga yang menjaga sunahnya.
"Kami bersyukur mereka (Tia dan Ali) berinteraksi, alhamdulillah perjumpaan mereka di kampus berujung di kursi pelaminan," kata Anies saat menyapa tamu undangan seperti diberitakan
Kantor Berita RMOLJakarta.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu bersyukur akad nikah yang berlangsung pagi hari, berjalan baik. Anies juga memohon maaf kepada hadirin apabila dalam penyelenggaraan resepsi ada kekurangan.
"Kami juga mengharapkan doa dari semua, semoga mereka nantinya dikaruniai anak-anak yang saleh dan salehah, anak-anak yang
qurrota ayun, anak-anak yang nantinya akan meneruskan apa yang diperjuangkan oleh orangtuanya," demikian Anies.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: