Pernyataan itu disampaikan Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah Cholil Nafis, dalam acara Milad ke-47 MUI di Golden Ballroom, Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Selasa (26/7).
Dalam kegiatan bertema "Dakwah Merajut Kesatuan dan Kekuatan Umat dalam Kebinekaan" itu, Cholil Nafis berharap, acara tersebut yang di dalamnya juga digelar halaqah dakwah bisa menjadi ajang diskusi dan evaluasi kondisi umat terkini.
Terlebih, menurutnya, jika melihat tahun ini yang terhitung sudah mulai memasuki tahun politi menuju pesta demokrasi Pemilu serentak 2024 yang potensial mengubah kondisi keumatan.
Dalam konteks ini, pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (UI) ini memandang, peranan ulama dalam kesatuan umat di tahun politik sangat lah penting.
"Kalau para dai perang ayat dan perang statement, itu bisa kacau," ujar Cholil Nafis.
Lebih lanjut, Pengasuh Pesantren Cendekia Amanah Depok ini menyampaikan, MUI berperan penting dalam melahirkan halaqah dakwah yang sesuai dengan konteks kebangsaan dan kebinekaan. Sejauh ini, ujar dia, delegasi dai yang hadir dalam kegiatan tersebut sudah mengikuti program standardisasi dari MUI.
"Ini yang dakwah di telivisi dan Mushola sudah terstandardisasi oleh MUI. Bahkan, di beberapa negara, seperti Malaysia dan Brunei, ternyata juga menggunakan standard sertifikasi dari MUI juga," demikian Cholil Nafis.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: