Menurut Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie, oligarki memiliki kemiripan dengan mafia pengatur skor di pertandingan sepak bola.
"Dalam sepak bola tanah air ada (mafia) pengatur skor pertandingan. Dalam pilpres pun ada mereka (oligarki) yang memainkan dramanya," ujar Jerry kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Senin (20/6).
Salah satu bentuk pengaturan yang dilakukan oligarki di pilpres, menurut Jerry, terlihat dari capres yang dimunculkan tak memiliki kompetensi namun punya popularitas tinggi.
"Jadi yang lemah dan tak punya anggaran tapi populer, pasti direkrut. Jadi ada
deal politik saat si capres boneka yang dibayar oligarki maju pilpres," tuturnya.
Yang pasti, lanjut Jerry, pengaturan pilpres di bawah kendali oligarki bakal memberikan kerugian besar bagi rakyat Indonesia.
Di samping masyarakat tak punya kebebasan dalam memilih pemimpin yang layak, juga dapat merugi secara ekonomi ke depannya.
"Jika si capres boneka menang, maka proyek besar akan dikelola oleh kelompok oligarki ini dan menjadi bagian kemenangan mereka," tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: