Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Minta Karantina PPI Diperketat, Kapolri: Data Kemenkes 8 Varian Covid Muncul di Luar Negeri

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/idham-anhari-1'>IDHAM ANHARI</a>
LAPORAN: IDHAM ANHARI
  • Jumat, 24 Desember 2021, 22:22 WIB
Minta Karantina PPI Diperketat, Kapolri: Data Kemenkes 8 Varian Covid Muncul di Luar Negeri
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat meninjau Bandara Soetta/Ist
rmol news logo Proses karantina terhadap pelaku perjalanan internasional (PPI) harus betul-betul diperketat pelaksanaannya. Hal ini sebagai langkah antisipasi varian-varian baru virus Corona masuk ke Indonesia.

Demikian antara lain disampaikan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dan Kasum TNI Letjen Eko Margiyono mengecek langsung proses kedatangan pelaku perjalanan internasional (PPI) di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang Banten, Jumat sore (24/12).

“Karena kita tahu bahwa saat ini sedang berkembang bermutasi varian baru Omicron. Dan dari informasi Kemenkes sudah ada delapan varian yang rata-rata itu datang dari luar negeri,” kata Sigit.

Oleh karena itu, mantan Kapolda Banten ini berharap kepada personel TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas pencegahan Covid-19 betul-betul mengawasi tahapan demi tahapan proses kedatangan PPI di setiap bandara, sekaligus memastikan mereka menjalani karantina selama 10 hari sesuai yang ditetapkan oleh pemerintah.

Sigit menyatakan ada 14 tahapan yang akan dilewati oleh para pelaku perjalanan internasional ketika masuk ke Negara Indonesia melalui Bandara Soetta.

“Oleh karena itu penggunaan aplikasi dan memanfaatkan teknologi ditambah tentunya pengecekan secara manual ini akan di berlakukan, sehingga kita yakin bahwa selama 10 hari masyarakat ataupun PPI yang melaksanakan karantina tetap berada di tempat,” tekan Kapolri.

Dalam kesempatan itu, Sigit beserta rombongan juga menyempatkan memantau penegakan prokes di bandara dan pelabuhan lainnya secara virtual. Selain Bandara Soetta, adapula Bandara Sam Ratulangi, Pelabuhan Batam, Pelabuhan Tanjung Pinang, Pelabuhan Nunukan, Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk, dam PLBN Entikong.

Dalam pengarahannya, Sigit meminta kepada pihak bandara maupun pelabuhan untuk menyiapkan strategi dan solusi untuk menghindari terjadinya kontak erat antar sesama pelaku perjalanan internasional ketika melewati proses sebelum memasuki karantina.

"Ini mohon dicarikan solusi utama, terkait dengan masalah waktu tadi sudah bagus ada kemajuan. Namun disisi lain memisahkan antara risiko agar tak terjadi kontak erat. Tolong dipikirkan. Ada beberapa masukan langsung dibawa ke wisma. Di wisma sambil menunggu ada ruang khusus kemudian dipisahkan terkonfirmasi atau tidak," tutur Sigit.

Sigit berharap, dalam hal tersebut harus ada tahapan evaluasi yang rutin dilakukan. Sehingga, tidak ada kontak erat antar masyarakat yang setelah dilakukan pengecekan ternyata ada yang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.

"Ada kecenderungan untuk kontak erat dengan yang lain. Termasuk keluhan adanya antrean yang agak panjang dan kemudian waktunya agak lama yang memang harus dipikirkan. Bisa dipersingkat namun penegakan aturan terkait dengan SOP prokes tetap terlaksana dengan optimal," tutup Sigit.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA