"Mundur dari partai, juga sudah tidak sejalan dengan gaya kepemimpinan ketua partai," kata Wahyu, dalam keterangannya yang dikutip
Kantor Berita RMOLAceh, Selasa (23/11).
Dituturkan Wahyu, dalam mengambil tindakan, Taufiqulhadi kerap tidak berdasarkan keputusan yang sudah ditetapkan dalam rapat wilayah. Taufiqulhadi hanya menunjuk pengurus DPD kabupaten/kota sesuka hatinya.
Misalnya, lanjut dia, pengurus DPW Nasdem Aceh sudah sepakat untuk mempertahankan ketua lama. Secara mendadak, ketua lama dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) di Pidie menunjuk wakil bupati setempat sebagai ketua baru.
“Hasil rapat DPW dia mentahkan sendiri,†terang Wahyu.
Bahkan, di Aceh Utara lebih parah. Taufiqulhadi meminta salah seorang anggota DPRK di Aceh Utara menyusun kepengurusan.
“Tiba-tiba dia tunjuk orang lain jadi ketua. Namanya Zubir HT. Tanpa rapat DPW Nasdem,†kata dia.
Wahyu mengaku untuk saat ini tidak akan pindah ke partai politik lain setelah mundur dari Nasdem Aceh. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan beberapa waktu ke depan ia kembali aktif di dunia politik.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: