Begitu disampaikan pakar politik dan hukum Universitas Nasional (Unas), Saiful Anam, menanggapi berkurangnya jumlah testing yang dilakukan pemerintah beberapa hari belakangan di saat penyebaran Covid-19 masih mengganas.
"Bisa jadi pemerintah ingin mengurangi angka penyebaran Covid-19 yang semakin hari semakin tidak terkendali dengan coba-coba beratraksi membatasi tes spesimen. Padahal apabila benar demikian, maka tentu akan membahayakan masyarakat luas," ujar Saiful kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (20/7).
Padahal, pemerintah seharusnya justru melakukan tes massal untuk mengukur sebaran virus. Bukan malah mengurangi tes untuk menekan angka penyebaran.
Karena, banyak masyarakat yang tidak mampu membayar tes Covid-19. Sehingga, banyak masyarakat yang memilih berdiam dan sembunyi-sembunyi meski terpapar Covid-19. Akibatnya jelas fatal, karena penyebaran jadi semakin cepat.
"Saya tidak habis pikir, padahal anggaran makin naik tapi justru tes seperti dibatasi. Saya kira itu bukan solusi, bahkan dapat membahayakan keselamatan rakyat," tegasnya.
"Saya menyarankan tidak hanya obat dan bantuan makanan, tapi juga masyarakat berhak atas tes gratis sehingga kita dapat mengetahui sebaran Covid-19 sebenarnya," pungkas Saiful.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: