Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pasien Meninggal Kehabisan Stok Oksigen, MUI: Negara Harus Minta Maaf

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/jamaludin-akmal-1'>JAMALUDIN AKMAL</a>
LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL
  • Selasa, 06 Juli 2021, 20:53 WIB
Pasien Meninggal Kehabisan Stok Oksigen, MUI: Negara Harus Minta Maaf
Ketua Tim Peduli Covid-19 Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Ikhsan Abdullah/RMOL
rmol news logo Pemerintah diminta menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada rakyat Indonesia seiring banyaknya korban jiwa akibat pandemi Covid-19 yang tak kunjung terselesaikan.

Begitu tegas disampaikan oleh Ketua Tim Peduli Covid-19 Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Ikhsan Abdullah di acara diskusi virtual Obrolan Bareng Bang Ruslan bertajuk "PPKM Darurat: Macet Di Penyekatan" yang diselenggarakan Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (6/7).

Menurut Ikhsan, sesuai amanat konstitusi UUD 1945, melindungi nyawa warga merupakan kewajiban negara. Namun di saat pandemi, korban jiwa terus berguguran, termasuk kasus meninggal karena kehabisan oksigen.

"Jangan dihadap-hadapkan, mana ekonomi dulu atau nyawa dulu. Apabila meninggal dunia satu orang saja karena lambatnya penanganan dan pelayanan (oksigen) itu, negara harusnya minta maaf kepada publik," ujar Ikhsan.

Ia berujar, setidaknya hingga kini sudah ada 584 ulama meninggal dunia dalam kurun waktu kurang dari satu tahun.

"Per Januari sampai hari ini, sudah 584 kiai dan ulama sekaligus yang meninggal dunia," ungkap Ikhsan.

Padahal, masih kata Ikhsan, mencetak seorang ulama sangat sulit dibanding mencetak para sarjana, bahkan gelar doktor.

"Karena ulama itu dilegitimasi sama masyarakat. Betapa sulit mendapat legitimasi masyarakat. Jadi harapan kami dengan PPKM Darurat, harusnya benar-benar direm darurat," tutupnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA