Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

WHO: Vaksinasi Indonesia Sukses, Nomor 2 Di Asia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Selasa, 08 Juni 2021, 21:49 WIB
WHO: Vaksinasi Indonesia Sukses, Nomor 2 Di Asia
Dialog Produktif KPCPEN dan FMB9 yang dilaksanakan secara daring Selasa, 8 Juni/Repro
rmol news logo Vaksinasi Covid-19 yang dilakukan pemerintah Indonesia mendapat predikat baik dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Immunization Officer WHO Indonesia, dr. Olivi Silalahi mengatakan, Indonesia menjadi salah satu negara dengan program vaksinasi yang sukses, karena komitmen Presiden Joko Widodo yang dilaksanakan secara maksimal oleh Kementerian Kesehatan.

"Urutan ke-2 negara yang terbanyak penduduknya yang sudah mendapat vaksinasi Covid-19," ujar Olivi dalam Dialog Produktif KPCPEN dan FMB9 yang dilaksanakan secara daring Selasa (8/6).

Salah satu tolak ukur dari kinerja baik Kemenkes adalah percepatan vaksinasi yang didorong sebagai upaya mengakhiri pandemi Covid-19 di dalam negeri. Padahal, Indonesia belum menjadi produsen vaksin Covid-19.

"Untuk negara yang belum bisa memproduksi vaksin sendiri, Indonesia sudah termasuk advance dalam melaksanakan vaksinasi Covid-19. Tantangannya menjangkau kelompok-kelompok rentan," ucapnya.

Pada kesempatan yang sama, Guru Besar Mikrobiologi Klinik Universitas Indonesia, Prof. Pratiwi Pudjilestari Sudarmono mengatakan, kendala yang dihadapi di lapangan terjadi karena soal penyampaian informasi. Menurut Pratiwi, kelompok masyarakat demikian lebih sering menerima efek samping vaksin yang dianggap menakutkan.

"Untuk itu kita bisa berikan penerangan. Bagaimana vaksin bekerja, bagaimana vaksin efektif menghambar infeksi terjadi dan juga mencegah transmisi terjadi dan akhirnya mengurangi jumlah pasien," katanya.

Selain soal komunikasi, sukses program gerakan vaksinasi nasional juga bergantung pada ketersediaan dan distribusi vaksin agar dapat menjangkau lebih banyak masyarakat, terutama untuk memenuhi target 1juta vaksinasi per hari.

"Kekurangannya tentunya impor yang sudah jadi dari Astrazeneca, juga tambahan dari program Gotong Royong dari Sinopharm," kata dr. Mahsum Muhammadi, Kepala Divisi Ritel dan Pelayanan Bio Farma.

Saat ini, Indonesia telah mendapat pasokan 11,7 juta vaksin tambahan untuk vaksinasi tahap kedua.

Menurut Kementerian Kesehatan, pemerintah tahun ini menargetkan pengamanan 340,5 juta dosis vaksin dari lima merek, yakni Sinovac (125,5 juta), AstraZeneca (59 juta), Covax (54 juta), Novavax (52 juta), dan Pfizer (50 juta).

Sampai dengan kuartal I-2022, diharapkan ada tambahan 86,3 juta dosis vaksin dari kelima produsen tersebut. Dengan demikian, pada periode tersebut diharapkan terkumpul 426,8 juta dosis vaksin untuk diberikan kepada 260 juta penduduk Indonesia. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA