Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Dinamika Ganjar Menuju 2024 Mirip Seperti Era Kemenangan Jokowi Di 2014

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/diki-trianto-1'>DIKI TRIANTO</a>
LAPORAN: DIKI TRIANTO
  • Kamis, 27 Mei 2021, 13:37 WIB
Dinamika Ganjar Menuju 2024 Mirip Seperti Era Kemenangan Jokowi Di 2014
Ganjar Pranowo dan Puan Maharani/Net
rmol news logo Pergolakan yang terjadi dalam bursa capres dan cawapres di internal PDIP yang memunculkan nama Ganjar Pranowo dan Puan Maharani dinilai mirip seperti era kemenangan Joko Widodo dalam Pilpres 2014.

Meski tiket berada d tangan Megawati Soekarnoputri, belakangan elite lebih mendorong Puan untuk maju. Sedangkan berdasarkan elektabilitas, nama Ganjar masih menduduki posisi teratas dibanding kader PDIP lain.

Melihat ke belakang, hal serupa sempat dialami Jokowi saat berangkat dari Solo untuk maju di DKI Jakarta. Ia sempat mendapat penolakan dari petinggi PDIP untuk bertarung di Pilgub DKI hingga akhirnya membawanya ke kontestasi Pilpres 2014 berkat keinginan dari masyarakat.

Ketua Umum Sedulur Ganjar, Albert Simangunsong meyakini sejarah tersebut akan terulang. Ganjar yang belakangan mendapat tentangan dari elite PDIP, bisa saja menjadi suksesor Jokowi bila mendeklarasikan diri di Pilpres 2024 di waktu yang tepat.

"PDIP adalah partai yang tangguh dan mau mendengar mayoritas kadernya yang memilih Ganjar sebagai kader terbaik," kata Albert kepada wartawan, Kamis (27/5).

Soal pergolakan internal PDIP, ia meyakini adanya serangan kepada Ganjar tak lain mempunyai misi agar skema Prabowo Subianto-Puan Maharani tak diotak-atik.

"Sudah jelas arahnya agar misi Prabowo-Puan untuk capres cawapres 2024 mendatang itu, agar tidak ada gangguan dari sesama kader PDIP, yaitu Ganjar Pranowo," sambungnya.

Ganjar sendiri hingga kini belum pernah secara terbuka mendeklarasikan diri untuk maju di Pilpres 2024. Meski menurut Albert, Ganjar adalah salah satu kepala daerah yang punya rekam kerja baik dan dianggap mampu memimpin.

"Soal belum mendeklarasikan diri, beliau (Ganjar) tahu diri bahwa dia bukan siapa-siapa di PDIP, bahkan hormat terhadap Ibu Megawati sebagai Ketum Partai," jelasnya.

Berdasarkan rekam jejak dan data elektabilitas, PDIP bisa saja kehilangan Ganjar bila lebih mengutamakan calon lain. Malah bisa jadi akan menjadi bumerang.

"Bila Ganjar tidak direkomendasikan, dapat dipastikan partai-partai lain sangat menunggu kehadiran Ganjar masuk di partai mereka.

"Tanda-tanda alam seorang pemimpin negara itu sudah bisa dilihat jauh sebelum pemilihan 2024, karena pemimpin negara itu sudah campur tangan penguasa alam semesta, yaitu Tuhan Yang Maha Esa," tutupnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA