Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ikut Bereaksi Atas Video Jurnalis Pembangkang Protasevich, Tsikhanouskaya: Itu Penampilan Di Bawah Tekanan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 26 Mei 2021, 15:17 WIB
Ikut Bereaksi Atas Video Jurnalis Pembangkang Protasevich,  Tsikhanouskaya: Itu Penampilan Di Bawah Tekanan
Jurnalis pembangkang Belarusia, Roman Protasevich/Net
rmol news logo Para pendukung Roman Protasevich, jurnalis pembangkang yang baru-baru ini ditangkap oleh Polisi Belarusia, mengatakan bahwa mereka sangat mengkhawatirkan keselamatan kritikus Lukashenko itu.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Protasevich adalah salah satu jurnalis dan aktivis Belarusia yang berkampanye melawan pemerintahan  Presiden Belarusia Aleksandr Lukashenko. Protasevich adalah juga pendiri saluran Telegram Nexta, yang membantu memobilisasi protes anti-Lukashenko.

Pendukung yakin, Protasevich saat ini sedang berada di bawah ancaman menyusul rekaman videonya pada Senin (25/5) di mana ia mengatakan bahwa penahanannya adalah tindakan yang harus diambil oleh aparat.

Video itu, yang pertama sejak penangkapannya, muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran akan keselamatannya.

"Sikap karyawan Kementerian Dalam Negeri terhadap saya telah esuai dengan hukum," kata Protasevich dalam video yang diposting pada Senin malam ke saluran media sosial pro-pemerintah, seperti dikutip dari CNN, Selasa (25/5)..

"Saya terus bekerja sama dalam penyelidikan dan mengaku telah mengorganisir kerusuhan massal di kota Minsk," katanya juga.

Pemimpin oposisi Belarusia yang saat ini berada di pengasingan, Sviatlana Tsikhanouskaya, juga ikut bersuara. Ia mengatakan bahwa video yang dirilis pada hari Senin itu tampaknya difilmkan di bawah tekanan.

"Beginilah penampilan Roman (Protasevich) di bawah tekanan fisik dan moral," tweetnya tak lama setelah pernyataan itu muncul.

Banyak yang telah mengetahui bahwa para aktivis dan pengunjuk rasa yang ditahan dalam beberapa bulan terakhir telah melaporkan mengalami pelanggaran serius dan dipaksa untuk membuat pengakuan.

Protasevich  adalah target yang diincar oleh aparat terkait segala gerakannya.

Tahun lalu, ia didakwa karena telah mengatur kerusuhan massal dan tindakan kelompok yang sangat melanggar ketertiban umum. Protasevich termasuk dalam daftar buronan pemerintah untuk kasus terorisme.

Pembangkang berusia 26 tahun itu sedang melakukan perjalanan dengan penerbangan Ryanair 4978 dari Athena, Yunani ke Vilnius, Lithuania pada Minggu (24/5) ketika sesaat sebelum pendaratan pesawat itu dialihkan oleh kontrol lalu lintas udara Belarusia ke ibu kota Minsk atas dugaan peringatan keamanan.

Ketika pilot Ryanair mengumumkan bahwa pesawat akan beralih ke Minsk terdekat, Protasevich spontan bereaksi, berdiri dari tempat duduknya, meraih loker di atas kepalanya, menarik komputer laptop dari tas tangannya dan memberikannya kepada seorang teman wanita bersama dengan ponselnya, saksi mata mengatakan kepada Reuters.

"Ketika diumumkan bahwa mereka akan mendarat di Minsk, Roman berdiri, membuka kompartemen bagasi, mengambil bagasi dan mencoba membagi barang," kata seorang penumpang Lithuania, yang hanya menyebut namanya sebagai Mantas, lapor Reuters.

Ayah Protasevich, Dmitry Protasevich, juga sangat mengkhawatirkan kondisi anaknya.

"Kami sangat khawatir putra kami mendapat penyiksaan fisik, meskipun kami berharap itu tidak akan terjadi. Tetapi mengetahui metode kerja KGB, mereka bahkan melakukan penyiksaan dan pelecehan," katanya, menambahkan keputusasaannya bahwa putranya akan ditahan dalam waktu yang lama.

Dmitry Protasevich  telah dicopot dari gelar militer Letnan Kolonel oleh Lukashenko. Semenjak itu, putranya muncul mengkritik pemerintaham Lukashenko.

Dimitry sendiri menggambarkan pemimpin Belarusia sebagai orang yang pendendam. Dimitry mengajak keluarganya meninggalkan Belarusia pada Agustus 2020. Ia takut mereka akan dikejar karena aktivisme putra mereka. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA