Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menilai isu tersebut bisa saja sengaja dihembuskan oleh PKB untuk menutupi kadernya yang justru masuk dalam list reshuffle kabinet Indonesia Maju.
Sebab, kata Ujang, ada menteri asal PKB di kabinet yang pada kementeriannya terjadi dugaan jual beli jabatan eselon I dan II.
"Bisa saja seperti itu. Lempar batu, sembunyi tangan. Untuk mengamankan menteri-menterinya yang sedang menjadi sorotan dan bermasalah. Lempar isu "M" agar aman," kata Ujang kepada
Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Sabtu (17/4).
Menurut pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia ini, strategi lempar batu sembunyi tangan untuk mengamankan barisan kerap terjadi. Dan saat ini, strategi itu tengah dimainkan oleh PKB.
"Ada strategi untuk menutup hal lain, dengan melempar isu lain," pungkasnya.
Sebelumnya, Politikus PKB Luqman Hakim, menyebut ada menteri di kabinet Indonesia maju inisial M akan direshuffle Jokowi.
"Presiden Jokowi akan me-reshuffle anggota kabinet yang dengan inisial huruf M," kata Luqman Hakim, pada Kamis (15/4) lalu.
Merujuk Menteri inisial M, ada beberapa anggota kabinet yang namanya diawali dengan huruf M. Antara lain; Menko PMK Muhadjir Effendi, Menko Polhukam Mahfud MD, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, hingga Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko.
Dari empat nama tersebut, nama Moeldoko menjadi yang paling banyak dibicarakan. Itu tak lain karena manuver Moeldoko terkait Partai Demokrat.
Nama lain ada Muhadjir Effendi. Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah (UMM) Malang itu diisukan bakal di-reshuffle setelah berembus kabar masuknya PAN ke koalisi Jokowi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: